Liputan6.com, Jakarta - Bukan lagi rahasia bahwa industri hotel jadi salah satu yang harus menelan pil pahit akibat pandemi COVID-19. Karenanya, menurut Sutrisno Iwantono, ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, pihak hotel harus sudah mulai berpikir di luar kebiasaan demi mengakali ini.
Idenya tentu mesti menyesuaikan kondisi terkini, di mana protokol kesehatan jadi DNA utama dalam operasional. Salah satunya, kata Sutrisno, adalah melihat peluang jadi lokasi isolasi mandiri pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19.
"Pemerintah memang sudah memfasilitasi (isolasi mandiri bagi pasien OTG), tapi hanya di hotel bintang satu, dua, dan tiga," katanya dalam virtual talkshow bertajuk "Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi," Jumat (29/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Melihat fakta itu, sambung Sutrisno, tak menutup kemungkinan bahwa hotel bintang empat dan lima juga bisa mengajukan diri sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien OTG. "Jangan lagi berpikir mencari tamu dengan cara konvensional," tuturnya.
Kendati demikian, peluang ini juga terbuka untuk hotel bintang satu, dua, dan tiga yang belum masuk dalam lokasi isolasi mandiri bagi pasien OTG. Peluangnya ada pada pasien OTG yang enggan berbagi kamar dengan orang lain.
"Ketentuan dari pemerintah, dalam kasus ini pemerintah provinsi, kan dua orang dalam satu kamar. Tapi, semisal ada yang tidak mau sekamar dengan orang lain, bisa mencari opsi lain yang membuat lebih rileks, walau jadi lebih mahal," ucap Sutrisno.
Strategi-strategi seperti ini, ungkap Sutrisno, merupakan cara menaikkan permintaan dari kelas menangah. "Dalam beberapa waktu ke depan, kondisi semacam ini akan jadi bagian kehidupan. Jadi, ini ada opsi (isolasi mandiri bagi pasien OTG) tak harus dibiayai pemerintah, lebih nyaman dan mungkin bisa ditambahkan hiburan tertentu," ucapnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jalin Kolaborasi Lintas Sektor
Sementara itu, Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku staf ahli bidang manajemen krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjelaskan bahwa pihaknya punya beberapa langkah demi menjaga "nyala" pariwisata domestik, sebagaimana klaimnya, tanpa menggadaikan keselamatan dan kesehatan.
Selain meneruskan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) (CHSE), upaya lain yang ditempuh adalah dengan menggagas kolaborasi lintas sektor.
"Salah satunya nanti ada kerja sama antara pebisnis hotel dengan maskapai penerbangan," ujar Henky di kesempatan yang sama, sembari menambahkan bahwa itu akan digarap melalui penawaran paket wisata.
Kemudian, terus melakukan penambahan sarana dalam praktik protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata di dalam negeri. "Hibah dana juga masih akan diteruskan," imbuh dia.Â
Advertisement