6 Tanda Anda Perlu Mengganti Kasur agar Hidup Lebih Sehat

Ilustrasi kasur (dok.unsplash/ Hiroshi Kimura)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kebersihan dan kenyamanan, sudah semestinya seprai diganti secara berkala. Tak hanya itu,kasur tidur di rumah Anda juga perlu diganti agar hidup lebih sehat.

Dilansir dari laman Insider, Sabtu, 30 Januari 2021, kasur yang telah digunakan terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ada beberapa tanda yang dapat Anda ketahui bahwa kasur sudah waktunya diganti.

Lantas, apa saja tanda-tanda tersebut? Yuk, simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

1. Kasur kendur

Jika kasur sudah kendur atau per kasur yang keluar jadi pertimbangan Anda untuk mengganti kasur. Tidur di kasur yang kendur dapat menyebabkan kesejajaran tulang belakang yang buruk.

2. Menyebabkan alergi atau serangan asma

Kasur dapat menjadi sarang bakteri dan tungau debu karena sering digunakan. Bagi penderita asma, tungau debu dapat sebagai pemicu utama serangan asma. Jika merasa asma kambuh setiap tidur, itu tanda untuk mencuci seprai atau mengganti kasur Anda.

3. Kasur ada kutu busuk

Kutu busuk adalah masalah pada kasur dan sulit disingkirkan. Jika terdapat kutu busuk di kasur jadi momen yang tepat untuk mengganti kasur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Daeyrs dan ibunya, harus hidup sebagai tunawisma selama bertahun-tahun. Akhirnya, natal tahun lalu mereka mendapatkan sebuah rumah.

2 dari 3 halaman

4. Kasur berjamur

Kasur mungkin siap diganti jika melihat bintik-bintik hitam yang menandakan jamur. Perlu diketahui, jamur dapat jadi pemicu reaksi alergi.

5. Otot kaku

Dilansir dari Healthline, Sabtu, 30 Januari 2021, jika kasur Anda tidak nyaman dan tidak lagi menopang tubuh seperti sebelumnya, Anda dapat bangun dengan perasaan pegal dan kaku. Maka, sudah saatnya mempertimbangkan mengganti kasur.

6. Kerusakan kasur

Tanda-tanda kerusakan kasur, seperti kendur, gumpalan, dan gulungan yang bisa dirasakan lewat kain jadi tanda Anda untuk mengganti kasur. Ditambah, per kasur yang berdecit saat Anda bergerak, di mana hal tersebut tidak menyangga sebagai mana mestinya. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman