Sukses

Galang Donasi Sepatu Layak Pakai Jelang Hari Peduli Sampah Nasional

Sepatu termasuk kategori sampah yang sukar terurai. Daripada terbuang percuma, lebih baik didonasikan kepada yang memerlukan.

Liputan6.com, Jakarta - Sampah bukanlah masalah sederhana. Bentuknya banyak dan membutuhkan peran semua orang agar bisa tertangani. Salah satunya sampah sepatu. Melansir shoeworkshop.id, Rabu, 3 Februari 2021, setiap produksi sepasang sepatu dapat menghasilkan empat belas kilogram jejak karbon energi yang setara seperti sedang menghidupkan lampu bohlam selama tujuh hari tanpa henti.

Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021, Cleanaction dan Shoe Workshop berkolaborasi untuk mengurangi sampah sepatu. Caranya dengan membuka donasi sepatu yang diadakan 23 Januari sampai 21 Februari 2021.

Tak hanya itu, #SayaPilihBumi juga ikut bergabung sebagai kolaborator untuk kampanye donasi sepatu ini dengan menyediakan drop point agar memudahkan para donatur yang ingin mendonasikan sepatunya.

"Tujuan dari campaign donasi sepatu ini adalah, kita sadar bahwa sampah itu tidak hanya soal sampah plastik. Di sini, kita mulai concern terhadap bahayanya sampah dari sepatu," kata Agung Wilant, Content Influencer di Program Initiatives Cleanaction Network, kepada Liputan6.com, Rabu, 3 Februari 2021.

Agung juga menjelaskan bahwa ada dua dampak sampah sepatu yang bahaya bagi lingkungan. Pertama, sepatu tergolong sukar terurai dan mengandung bahan tak ramah lingkungan. Berikutnya, jejak karbon yang meningkat dapat menambah jumlah karbon atau gas emisi dan akan merusak keseimbangan alam.

Dengan membuka donasi, sepatu yang tidak terpakai bisa lebih bermanfaat bagi yang membutuhkan ketimbang didiamkan dan berujung jadi sampah. Sepatu yang boleh didonasikan adalah yang solnya tidak terlepas dan rapuh, tidak ada yang robek dan berulang, dan masih layak pakai. Jenisnya tidak dibatasi, baik ukuran anak maupun dewasa, apapun bisa diterima.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Target Penerima

Terdapat empat drop point yang menerima sumbangan sepatu layak pakai, yakni di Jakarta, Bandung, Cirebon, dan Serang. Sepatu hasil donasi selanjutnya akan dibawa oleh Shoe Workshop untuk dicuci dan dibersihkan sebelum dibagikan kepada penerima sepatu.

Cleanaction, Shoe Workshop, dan #SayaPilihBumi akan mendistribusikan sepatu-sepatu yang sudah terkumpul melalui beberapa jejaring peduli terhadap lingkungan.

"Kita punya jejaring di desa-desa wisata seperti EcoRanger di Banyuwangi, lalu ada teman-teman dari Cisanti di Hulu Sungai Citarum. Kita juga terhubung dengan banyak pertemanan untuk mengirim hasil donasi sepatu ini," kata Hani Soemarno, anggota Dewan Eksekutif Bandung Cleanaction.

Pendistribusiannya akan berlangsung pada 21 Februari 2021 yang bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Cleanaction, Shoe Workshop, dan #SayaPilihBumi akan membagikan sepatu layak pakai ini kepada para petugas kebersihan jalanan, terdampak bencana alam, anak-anak panti asuhan, dan lain-lain.

Seratus persen sepatu yang akan didonasikan langsung diberikan kepada yang membutuhkan dan sesuai target yang sudah ditentukan. Langkah ini merupakan bentuk kolaborasi yang baik bagi lingkungan sekaligus membangkitkan kemanusiaan. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman

Sampah Plastik di Indonesia