Liputan6.com, Jakarta - Aktris Natasha Rizky memiliki cara tersendiri untuk merawat koleksi hijabnya. Istri Deddy Mahendra Desta itu terbiasa mengelompokkan hijab sebelum dicuci.
"Kita harus tahu dulu jenis hijab kita kayak apa. Enggak semua hijab bahannya sama. Ketika kita udah tahu jenisnya apa, baru bisa kita cari tahu cara mencucinya," kata Natasha dalam konferensi pers peluncuran virtual Daia Clean & Fresh Hijab, Kamis, 4 Februari 2021.
Ia melanjutkan, hijab dengan bahan simpel seperti bahan paris dan katun masih dapat dicuci menggunakan mesin cuci. Namun sebelum mencuci, Natasha terlebih dahulu melarutkan detergen untuk mengangkat kotoran dan noda.
Advertisement
Baca Juga
"Beberapa bahan itu perlu dikucek, apalagi baju rumah memang harus dikucek lebih kasar untuk mengangkat noda," lanjutnya.
Sementara, bahan hijab yang lembut, seperti satin dan sutra, dikatakan Natasha, sebaiknya hanya dicuci dengan tangan. Ketika mengucek hijab juga disebutnya tidak terlalu kasar guna menjaga kualitas hijab.
Selain mencuci, ia memastikan untuk langsung menjemur hijab agar tidak timbul bau apek. "Cuaca sedang tidak menentu, jadi jemurnya harus pintar-pintar. Meski enggak bisa di luar, tapi tetap bisa di dalam," ungkap Natasha.
Tak kalah penting, Natasha Rizky juga selalu memilih detergen yang sesuai dengan jenis kulit. Sebab, detergen tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inovasi Detergen
Mencuci pakaian sangat erat kaitannya dengan penggunaan detergen. Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk menghilangkan noda dan kotoran, tetapi juga membuat pakaian wangi.
Tak sedikit merek detergen yang berinovasi untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Satu di antaranya seperti yang ditawarkan oleh Daia Clean & Fresh Hijab.
"Penggunaan deterjen pada Daia ini tidak perlu memerlukan terlalu banyak, karena memakai sedikit saja menghasilkan busa yang banyak," kata Mikhaela selaku Manager Daia dalam kesempatan yang sama.
Ia melanjutkan, detergen ini tak hanya dapat digunakan untuk hijab, tetapi juga semua jenis pakaian. Dikatakannya, formulasi dan teknologi pada detergen ini dilengkapi formula anti-bau apek, anti-bau keringat, anti-bakteri, tidak mengiritasi tangan, juga wangi dapat bertahan hingga tujuh hari.
Dalam kampanye bertajuk Hari Hari Bebas Bau, detergen ini menawarkan pengalaman mencuci baju lebih mudah, yakni tidak perlu merendam pakaian lama tetapi kotoran pada pakaian terangkat dengan cepat. Terlebih, belakangan hujan turun dengan intensitas sering dan deras yang menyebabkan kelembapan meningkat. Kondisi ini membuat pakaian yang seharusnya kering dengan sempurna menjadi lembap dan membuatnya berbau tak sedap. (Melia Setiawati)
Advertisement