Sukses

Anak Pemulung Mendapat Beasiswa Melalui Program BAPI

BAPI disediakan untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan keluarga pemulung.

Liputan6.com, Jakarta -  Berdiri sejak 1991 lalu oleh pendiri (Alm) Ibu Cathy Lengkong, komunitas Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) kini sudah tersebar di 25 Provinsi di Indonesia.

Dengan tujuan meningkatkan harkat hidup, para pemulung dan pelapak bersatu mulai dari memperjuangkan hak-hak kesejahteraan hingga membina dan meningkatkan sumber daya manusia peluang agar dapat menjadi Laskar Mandiri Mitra Lingkungan Hidup.

Ketua Umum IPI, Prispolly Lengkong mengatakan, ada empat program utama yang di andalkan IPI, Yakni Kawasan Industri Pemulung (KIP) dan Kawasan Usaha Pemulung (KUP) yang lahir sebagai program kerja sejak 2018 lalu. "Kedua program ini bertujuan untuk mensejahterakan dan meningkatkan kesejahteraan para pemulung. Yakni meningkatkan potensi pemulung, terutama dari sisi ekonomi berupa pendapatan harian dan penambahan volume kapasitas daur ulang," katanya.

Berikutnya adalah dalam hal mensejahterakan dan pengembangan keluarga, yakni program KOPI (Koperasi untuk sembako murah) dan Program Beasiswa Anak Pemulung Indonesia (BAPI). BAPI disediakan untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan keluarga pemulung dengan menjaring beasiswa dari kepedulian dan bentuk tanggung jawab sosial pihak swasta.

Gayung bersambut, Prispolly menuturkan bahwa perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Le Minerale turut mendukung program IPI dengan memberikan beasiswa senilai Rp500 juta kepada 100 anak pemulung di Indonesia yang terancam putus sekolah atau sudah putus sekolah. IPI menargetkan selama bulan Februari ini ke-100 anak pemulung tersebut sudah menerima program beasiswa ini.

"Kami berterimakasih atas dukungan dan kepedulian Le Minerale akan anak pemulung. Apa yang Le Minerale lakukan tidak hanya demi pendidikan saja, namun juga sebagai upaya turut meningkatkan taraf hidup para pemulung," ungkap Prispolly.

Prispolly berharap dukungan Le Minerale akan terus berlanjut, terutama dalam hal memanusiakan dan meningkatkan harkat pemulung secara berkesinambungan. Sehingga ada sinergi antara produsen dan pelaku dibawah, terutama para pemulung sebagai pengambil sampah dan limbah barang.

Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya mengatakan “Peran pemulung sebagai garda depan proses daur ulang plastik tidak hanya berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan dan membantu menekan debit sampah saja. Namun secara sosial ekonomi juga turut membantu dengan menjadi lapangan pekerjaan bagi jutaan orang,

” Program beasiswa yang dilakukan Le Minerale merupakan upaya tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung keberlanjutan pendidikan anak-anak para pemulung. Le Minerale berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan juga menumbuhkan semangat belajar anak-anak sehingga mereka tetap dapat meneruskan pendidikannya.

Video Terkini