Sukses

Perusahaan Penerbangan Amerika Rancang Kabin Pesawat Tanpa Jendela

Perusahaan penerbangan yang berbasis di Oregon, AS, itu hendak memanfaatkan teknologi AR dan layar OLED untuk menciptakan kabin pesawat tanpa jendela.

Liputan6.com, Jakarta - Rosen Aviation, perusahaan penerbangan yang didirikan hampir 40 tahun lalu mengembangkan inovasi kabin pesawat tanpa jendela. Proyek yang dinamakan Maverick Rosen menarik perhatian yang signifikan dan telah dinominasikan dalam Yacht and Aviation Award 2021.

Melansir Simple Flying, Selasa, 9 Februari 2021, perusahaan yang berbasis di Oregon, Amerika Serikat itu menilai bahwa lanskap teknologi yang terus berubah memberi peluang untuk kreativitas. Dengan konsep tersebut, para petinggi perusahaan melihat sensor dan teknologi tampilan terbaru untuk menciptakan kontrol tanpa batas dan pengalaman kabin berkualitas tinggi.

Rosen SVP Strategy Lee Clark dan VP Product Engineering Darrell Finneman berbagia cerita tentang proyek menerapkan layar OLED pada kabin pesawat. Layar tersebut berpotensi mengubah kabin pesawat, menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi, dan secara signifikan mengurangi berat, ruang, dan konsumsi tenaga.

Tidak hanya informasi dan hiburan yang bisa ditayangkan dalam layar tersebut. Pihak Rosen melihat peluang teknologi tersebut untuk menggantikan jendela. Bagaimana pun, pemandangan tidak akan benar-benar hilang dengan langkah berani ini.

"Dari sekian banyak keunggulan yang ditawarkan oleh OLED, dua sorotan utama yang membuka peluang tanpa akhir adalah transparansi dan fleksibilitas," kata eksekutif Rosen kepada Simple Flying.

Menurut mereka, dengan fitur-fitur baru ini, jendela virtual dan skylight dimungkinkan dalam sejumlah faktor bentuk yang berbeda. Opsinya meliputi tampilan fleksibel yang diikatkan ke kamera luar, atau tampilan transparan yang memberikan informasi penerbangan penting yang disandingkan dengan jendela tradisional.

Pihak eksekutif juga memikirkan untuk memasukkan teknologi augmented reality (AR) pada tampilan layar kabin tersebut. Dengan teknologi tersebut, penumpang punya kesempatan lebih kaya untuk menikmati penerbangan.

"Pikirkan tentang aplikasi pelacak bintang yang sudah tersedia untuk iPhone Anda, dan sekarang bayangkan tingkat fungsi yang sama pada jendela virtual 55 inchi pada ketinggian 30.000 kaki, yang menjelaskan tempat-tempat menarik di bawah Anda dan informasi penerbangan 3D yang mendetail. Ini benar-benar membawa konsep peta bergerak ke kategori yang sama sekali baru," ia menjabarkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Cahaya di Ujung Terowongan

Secara keseluruhan, Rosen merasa teknologi-teknologi itu adalah bagian integral yang menjembatani kesenjangan di dalam realitas pertumbuhan Internet of Things. Ia melihat banyak potensi dengan sistem tersebut, apalagi tujuan bisnis perusahaan melayani beragam pesawat, mulai dari jet bisnis kecil hingga Boeing 777 dan di antaranya.

Dengan segala tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19, Rosen menyebut Proyek Maverick sebagai cahaya di akhir terowongan bagi perusahaan tersebut. Visi itu sudah dibangun, dan siap untuk dieksekusi dalam hasil yang bisa ditakar.

"Mitra desain kami, KiP Creating dan Sky-Style, membantu kami untuk mewujudkan visi kontemporer kami ke dalam realita dengan merancang sebuah model 3D yang imersif dan menarik. Ini memungkinkan pelanggan memahami masa depan secara visual dan semua pengembangan yang seru di dalamnya," ujar Rosen.

Ia mengungkapkan bahwa rencana perusahaannya ke depan adalah melanjutkan pengembangan menggunakan banyak teknologi yang didemonstrasikan di kabin Maverick. Pengembangan itu tidak semata asap ala-ala dan cermin, tetapi merepresentasikan proyek pengembangan terkini.

"Melihat video adalah satu hal, melihat dan merasakan konsep bukti pekerjaan membawa pengalaman ke level baru sepenuhnya," sambung dia. (Melia Setiawati)

 

3 dari 3 halaman

Cara Menghindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat