Liputan6.com, Jakarta - Tekad yang besar jadi salah satu kunci untuk mengejar impian. Hal ini pula yang merefleksikan semangat seorang perempuan yang didiagnosis dengan Multiple Sclerosis (MS) saat remaja, pantang menyerah menggapai keinginan untuk jadi model hingga berlaga di kontes kecantikan.
Dilansir dari laman Metro, Kamis, 11 Februari 2021, model bernama Zara-Lucy Whitehead tersebut saat ini berkompetisi di kontes kecantikan nasional. Perempuan berusia 23 tahun ini masuk babak final untuk Miss All African Colours.
Sang model mewakili Nigeria, negara asal sang ibunda untuk berjaga di final ajang tersebut. Zara-Lucy didiagnosis menderita Multiple Sclerosis, kondisi seumur hidup yang memengaruhi otak dan saraf, pada usia 14 tahun saat tubuhnya mati rasa saat duduk di General Certificate of Secondary Education (GCSE).
Advertisement
Baca Juga
Dokter menyebut, Zara-Lucy tidak bisa berjalan, namun ia menolak membiarkan kondisi tersebut menghalangi pencapaian tujuannya. Ia lantas menantang ekspektasi untuk memulai bisnisnya sendiri.
Ia menjual produk perawatan kulit organik dan menjadi model penuh waktu, dengan tampil di atas catwalk di seluruh negeri. Perempuan dari St. Albans, Hertfordshire ini ikut kontes untuk membuktikan segala sesuatu mungkin terjadi jika orang-orang memikirkannya.
Zara-Lucy akan berlaga melawan delapan kontestan lainnya dalam upaya mencapai final Miss England di kontes virtual yang diadakan di London akhir pekan ini. Ia juga berbagi kisah soal penyakit yang diidapnya.
"MS itu sulit dan sangat tidak terduga, tapi aku menghadapinya begitu itu datang dan mencoba untuk tidak membuat keributan apapun," kata sang model.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Semangat Zara-Lucy
Zara-Lucy melanjutkan, kontes tak hanya soal cantik dan ia menyadari ada lebih banyak hal dari itu. Ibundanya melihat hal tersebut dan membuatnya menjadi perempuan yang lebih baik.
"Ini semua tentang apa yang ada di dalam, apa yang kami rasakan, di mana hati kami berada dan apa yang dapat kami lakukan untuk komunitas kami, tambahnya.
"Merupakan suatu kehormatan untuk dapat membela warisan Anda dan negara asal ibuku di Nigeria, tetapi juga mengibarkan bendera yang mewakili Afrika," katanya.
Ia harus minum obat setiap hari untuk membantu kondisinya dan terkadang kambuh tak terduga membuatnya membutuhkan perawatan rumah sakit spesial. Namun, ia yang tak bisa merasakan ujung jarinya karena mati rasa yang disebabkan oleh kondisinya, menolak untuk membiarkan hal itu menurunkan motivasinya.
Zara-Lucy berharap dapat memenangkan gelar Miss England dan menjadi kontestan di Miss World untuk membantu meningkatkan kesadaran akan kondisinya. Ia juga mengumpulkan donasi untuk membantu mendanai kursi roda bagi orang-orang di Nigeria dengan tulang rapuh, kondisi yang diderita sepupunya.
Advertisement