Sukses

Cerita Wanita Kulit Wajahnya Bersisik Karena Krim yang Dipakai Sejak Kecil

Gemma sudah 25 tahun memakai krin yang membuatnya kulit wajahnya rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan produk kecantikan seperti krim memang tidak mungkin cocok bagi semua orang. Tiap orang biasanya punya produk yang dianggap cocok bagi dirinya, seperti bagi jenis kulitnya.

Kalau tidak cocok, bisa timbul efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan mengerikan. Hal itu dialami seorang wanita bernama Gemma Blackman. Wanita asal Inggris ini tidak menyangka krim yang selama puluhan tahun diresepkan oleh dokter memiliki efek samping mengerikan pada wajahnya.

Obat itu adalah krim dokter untuk mengobati eczema atau dermatitis atopik alias eksim yang diderita Gemma sejak berusia dua tahun. Ia sudah menggunakan obat ini selama hampir 25 tahun.

Dilansir dari The Sun, Minggu, 14 Februari 2021, seiring dengan berjalannya waktu, dosis krim yang diberikan kepada Gemma semakin bertambah. Sampai suatu ketika di 2018, Gemma mulai mengalami efek samping dari obat tersebut.

Saat itu, Gemma bangun dengan wajah bengkak dan kemudian didiagnosa mengalami kecanduan steroid topikal. Gemma cukup syok karena dokter tidak pernah menyinggung efek samping krim yang dipakainya.

Wajah Gemma perlahan rusak dan mengalami penebalan seperti bersisik. Ia kemudian diberi krim immunosupressant protopic dan tablet steroid oral untuk mengatasi masalah kulitnya. Gemma juga disarankan untuk tidak terlalu stres dan menghindari debu. Namun kondisi wanita berusia 28 tahun itu tidak kunjung membaik setelah menjalani pengobatan selama sekitar enam bulan.

Gemma kemudian mendapat resep obat baru pada Mei 2019, yaitu Methotrexate-imunosupresan, yang merupakan obat kemoterapi dalam dosis yang lebih tinggi untuk mengobati eczema. Tapi, lagi-lagi obat baru tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal. Gemma justru harus menjalani tes rutin untuk memeriksakan kondisi hatinya karena obat tersebut berdosis sangat tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tidak Patah Semangat

Akhirnya pada Januari 2020, Gemma didiagnosis memiliki alergi terhadap bahan propylene glycol yang biasa ditemukan dalam sampo, conditioner, polister, krim sterois, dan produk pembersih.

Gemma pun akhirnya berhenti memakai eczema karena kondisinya memburuk. Ia tidak ingin wajahnya semakin rusak jika terus menerus memakai krim dokter tersebut. Sejak berhenti memakai ezcema, Gemma terbiasa hidup dengan rasa gatal di bagian kulitnya. Ia juga harus rajin memeriksa kandungan dari setiap makanan yang dikonsumsi.

Setiap hari kulitnya menjadi mengelupas sampai membuat dirinya merasa sakit untuk membuka mulut saat hendak makan. Meski mengalami perubahan drastis pada penampilannya, Gemma mengaku tidak patah semangat.

Ia bahkan antusias membagikan pengalamannya lewat akun Instagram @allergyfreepositivity untuk meningkatkan kesadaran publik atas kondisi yang dialaminya. Gemma berharap apa yang dialaminya bisa jadi pelajaran berharga bagi banyak orang dan tentu juga bagi dirinya sendiri.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19