Liputan6.com, Jakarta - Mengenakan pakaian tradisional Hanfu saat perayaan Tahun Baru Imlek bukanlah hal asing bagi penduduk Tiongkok. Hanfu merupakan jubah panjang dengan lengan lebar, dipadu rok sutra emas dan bersulam tebal. Bagi mereka yang mengenakannya, hanfu dilengkapi pin berornamen di rambutnya.
Hanfu kini jadi ikon di kota Olimpiade West Kowloon 2. Kota tersebut memiliki ruangan seluas 370 meter persegi yang telah disulap menjadi pemadangan jalanan Tiongkok kuno.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari laman AsiaOne, Senin, 15 Februari 2021, Kam adalah bagian dari gerakan hanfu, kebangkitan kembali pakaian kuno yang secara tradisional dikenakan oleh etnis Han yang dominan di Tiongkok. Menurut CIA World Factbook, suku Han membentuk sebesar 91,6 persen dari 1,39 miliar populasi Tiongkok.
Untuk menghidupkan kembali hanfu, Kam selalu mengenakan pakaian tradisional itu sepanjang tahun, baik saat ia bersantai di rumah, berbelanja, dan makan bersama temannya di kota tersebut. "Saya menyukai pakaian tradisional Tiongkok sejak saya masih kecil dan selalu terpesona dengan keindahnnya, sampai lemari pakaian saya 90 persen hanfu," kata Kam.
Menurut China Daily, industri pakaian tradisional hanfu bernilai sekitar 156 juta dolar AS atau setara Rp2,1 triliun pada 2019. Peminat hanfu di seluruh dunia, termasuk di Hong Kong bisa dilihat melalui akun Instagram Hanfuhk.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Keberuntungan dan Umur Panjang
Untuk mendefinisikan hanfu merupakan hal rumit karena dikaitkan dengan gaya yang berbeda setiap periode waktu. Ada beberapa yang paling populer berasal dari dinasti Ming, Song, dan Tang.
"Banyak bangsa di dunia memiliki pakaian tradisional, tapi bagaimana dengan bangsa Han? Budaya Han memiliki sejarah yang panjang, tapi mengapa budaya pakaian tradisional kita hilang?" kata Kam yang juga mahasiswa di Universitas Hong Kong.
Pakaian tradisional tersebut kini menjadi gaya anak muda di kotanya. Hanfu dengan pola simbol swastika yang terus- menerus memiliki arti keberuntungan dan umur panjang. Kam menambahkan bahwa hanfu juga mempelajari tentang adat istiadat tradisional lainnya, seperti upacara minum teh atau dupa, memainkan guqin (alat musik Tiongkok bersenar tujuh), dan mempromosikan pelestarian warisan budaya.
"Hanfu memiliki sejarah panjang, pakaian indah disertai dengan berbagai kerajinan dan budaya serta estetika yang beragam," kata Tsang, 19 tahun yang sedeng duduk di sebelah Kam.
"Hanfu dapat dibagi menjadi berbagai bentuk dan gaya. Misalnya, jubah dan rok kerah 'berbentuk Y' seperti yang saya kenakan hari ini adalah tampilan utama pria dari Dinasti Song," tambah Tsang mahasiswa media dan komunikasi di Universitas Hong Kong. (Muhammad Thoifur)
Advertisement