Bertahan di Masa Krisis Covid-19, Manajer Hotel Rela Jualan di Pinggir Jalan

Liputan6.com, Jakarta - Langkah seorang manajer hotel di Penang, Malaysia, menuai banyak apresiasi. Di tengah suasana pembatasan sosial (Movement Control Order atau MCO) akibat pandemi corona Covid-19 ia tak mau berdiam diri.

Lelaki bernama Jeffrey Lim yang berprofesi sebagai manajer hotel Red Rock Hotel di George Town itu harus bekerja ekstra. Ia harus membantu karyawan dan perusahaannya agar bisa bertahan di masa krisis Covid-19, seperti dilansir dari laman Says, Selasa (16/2/2021).

Manajer hotel itu memegang papan nama di tepi jalan untuk mempromosikan layanan makanan takeaway hotelnya yang baru. "Tiga Ringgit! Tiga Ringgit," teriak Jeffrey di Macalister Road di pusat kota yang sibuk itu menarik perhatian pengguna jalan.

Menurut Lim, pihak hotel terpaksa mencari sumber pendapatan lain selama masa sulit ini. Ia mengatakan, tidak ada pemesanan hotel sama sekali selama MCO.

"Ini untuk membantu staf dan hotel agar selamat dari pandemi COVID-19," ujarnya.

Lim membuat warung kecil di pinggir jalan, lokasi ia berpromosi. Warung tersebut menawarkan makanan, seperti bihun, nasi goreng, dan nasi ayam yang dijual seharga tiga Ringgit Malaysia (RM) atau Rp10 ribu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kasus penularan Covid-19 di Malaysia terus bertambah. Pemerintah setempat ambil kebijakan memperpanjang pembatasan pergerakan warganya.

2 dari 3 halaman

Kondisi Lebih Buruk

Pembeli makanan di pinggir jalan — Sejumlah pembeli makanan hotel yang dijajakan di pinggir jalan di Penang, Malaysia (dok.YouTube/Bernama Official)

Sementara itu, chef dan karyawan hotel bintang tiga lainnya terlihat menyiapkan lebih banyak pilihan makanan. Mereka mendirikan warung yang agak lebih besar untuk pelanggan yang ingin memesan makanan di luar hotel.

Manajer mengatakan, dia terpaksa melakukan ini karena pemerintah belum menyusun rencana untuk industri hotel dan pariwisata yang tengah sekarat. Situasi industri yang mengerikan telah menjadi masalah yang terus-menerus diangkat oleh Kepala Eksekutif Asosiasi Hotel Malaysia (MAH) Yap Lip Seng.

Yap mengatakan, situasi Covid-19 kini lebih buruk dibandingkan dengan Maret 2020 ketika MCO pertama diberlakukan. Ia memperkirakan dampak yang lebih besar akan terjadi tahun ini.

3 dari 3 halaman