Liputan6.com, Jakarta - Rasa lapar umumnya merupakan identifikasi kuat untuk makan. Kendati, lapar ternyata tak selalu mengindikasi bahwa Anda butuh asupan. Pasalnya, rasa lapar sering kali dipengaruhi pikiran, emosi, dan pemenuhan sensasi tertentu.
Makan dengan penuh kesadaran adalah cara konsumsi yang mendorong Anda memerhatikan setiap gigitan tanpa rasa bersalah. Dengan kata lain, makan dalam keadaan sadar tak akan bergantung pada keadaan emosi.
Melansir laman BoldySky, Selasa, 9 Februari 2021, berdasarkan pola makan dengan kesadaran, ada tujuh jenis rasa lapar yang semuanya terkait berbagai organ tubuh Anda. Cakupannya mulai dari jantung, hidung, hingga perut.
Advertisement
Baca Juga
1. Lapar Pikiran
Pikiran memiliki kekuatan untuk mengatasi perasaan dan emosi. Kelaparan pikiran dikaitkan dengan kondisi "harus atau tidak boleh." Misal, "Hari ini adalah hari keberuntungan saya, saya harus membeli kue" sering kali diatur suasana hati dan pikiran Anda.
Hal buruk tentang kelaparan pikiran adalah sering berubah, termasuk dalam preferensi makanan. Pikiran sering berubah karena dipengaruhi beberapa nutrisi atau nasihat dari para ahli diet. Hal ini membuat pikiran Anda tak puas karena fluktuasi berakibat kebutuhan nutrisi tubuh yang sebenarnya terlampaui.
Cara mengatasi:
Cobalah sering-sering bertanya pada diri sendiri sebelum makan. "Apakah saya makan karena lapar?", "Akankah makanan memuaskan keinginan saya?" Lebih baik melatih kewaspadaan karena itu membantu Anda membaca pikiran sebenarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Lapar Hati
Rasa lapar sering disebut sebagai bias emosi positif maupun negatif. Sering kali Anda makan sebagai respons terhadap emosi negatif karena mengira makanan akan membantu mengisi kekosongan hati.
Menyatap makanan dalam kondisi ini berarti ingin merasakan kembali perasaan hangat atas koneksi dengan memori antara Anda dan orang tertentu. Misal, Anda mungkin sering mendambakan makanan yang disiapkan ibu Anda, hanya untuk merasakan kebahagiaan atau nostalgia masa kecil.
Cara mengatasi:
Atasi emosi dengan cara yang sehat daripada mencari makanan setiap kali Anda bahagia maupun sedih. Terlibat dalam aktivitas fisik atau kreatif bisa jadi alternatif menarik. Bisa juga dengan mencari cara lain untuk terhubung dengan seseorang.
Â
Advertisement
3. Lapar Mata
Lapar mata terpicu saat Anda melihat makanan lezat. Artinya, ketika Anda tak bisa menahan diri untuk tidak makan setelah melihatnya. Ini adalah strategi yang sering dimainkan restoran atau supermarket makanan untuk membuat orang mencicipi makanan yang ditawarkan.
Cara mengatasi:
Saat mata Anda tergoda oleh keindahan makanan, coba alihkan fokus pada hal-hal lain, seperti lukisan atau dekorasi di suatu tempat atau benda lain yang jadi kesukaan Anda, selain makanan.
4. Lapar Hidung
Ketika tiba-tiba membaui makanan dan tergoda, itu berarti Anda mengalami lapar hidung. Aroma hidangan favorit, seperti kopi, lelehan mentega, atau aroma memanggang sering kali mengundang seseorang untuk mengonsumsi makanan.
Cara mengatasi:
Sebelum makan, dekatkan piring ke hidung dan dengan sabar mencium setiap bahan. Saat makan, terus waspada dengan aroma maupun rasa. Setelah itu, duduk dan perhatikan berapa lama Anda bisa mencicipi makanan.
Â
5. Lapar Mulut
Lapar mulut biasa disebut sebagai keinginan mencicipi bebagai rasa atau tekstur makanan. Lapar mulut sendiri sangat sulit dipuaskan karena mudah bosan. Strategi ini sering digunakan produsen makanan ringan karena mereka menyiapkan kudapan renyah, bermentega, atau beraroma.
Cara mengatasi:
Kapan pun Anda merasa lapar mulut, para ahli menyarankan untuk memilih makanan berprotein tinggi dan biji-bijian. Pasalnya, jenis makanan ini akan membuat Anda kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan.
6. Kelaparan Selular
Kelaparan selular mencerminkan apa yang diminta tubuh, bukan pikiran Anda, pada tingkat sel. Terkadang saat tak terpenuhi nutrisi tertentu, tubuh akan mendambakan makanan yang kaya akan nutrisi tersebut.
Misal, daging dan ikan merupakan sumber vitamin B12 yang baik. Ketika Anda memantang makan produk daging, rasa ngidam umumnya muncul, dan menimbulkan rasa tak puas tak peduli berapa banyak makanan lain yang Anda konsumsi.
Cara mengatasi:
Coba dengarkan tubuh dan ketahui makanan apa yang sangat dibutuhkan. Fokus pada kebiasaan makanan dan pahami diet Anda yang kaya akan semua nutrisi. Minumlah lebih banyak air karena terkadang haus selular disalahartikan sebagai kelaparan selular.
Â
Advertisement
7. Lapar Perut
Jenis lapar ini biasanya disebut sebagai kelaparan biologis. Saat lapar perut, Anda pasti mengalami sensasi seperti terdapat suara geraman di perut. Para ahli mengatakan, perut sebenarnya tak mengatakan saat seorang lapar, melainkan hanya mengingatkan Anda pada jadwal makan yang sudah tersusun.
Lapar perut bisa jadi buruk ketika Anda menghabiskan banyak waktu untuk makan hanya karena waktunya makan, bukan karena Anda lapar.
Cara mengatasi:
Kapan pun perut Anda lapar, usahakan untuk makan perlahan dan hanya dalam porsi kecil. Hal ini untuk memuaskan perasaan bahwa Anda telah makan sesuatu. Selain itu, jangan hindari tanda-tanda dari perut jika merasa benar-benar lapar. (Muhammad Thoifur)