Sukses

Jumlah Wisatawan Meningkat di Maladewa Saat Pandemi Covid-19

Ternyata jumlah wisatawan yang berkunjung ke Maladewa justru meningkat dari perkiraan.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat sektor pariwisata mengalami penurunan drastis, khususnya kunjungan wisatawan. Namun, lain halnya dengan Maladewa.

Kunjungan wisatawan ke negara itu justru meningkat. Menurut taksiran jumlah wisatawan yang berkunjung ke Maladewa sebanyak 500 ribu orang. 

Taksiran tersebut justru meleset karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara itu lebih banyak. Selama 2020 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Maladewa berjumlah 555.494 orang, seperti dilansir dari laman CNN, Sabtu (20/2/2021). "Keuntungan terbesar kami adalah fitur geografis yang unik di Maladewa," kata dia.

Negara tersebut juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dikombinasikan dengan kemudahan penyebaran orang di berbagai pulau. Hal itu menjadi kombinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin menjauh dari itu semua. "Kami mempromosikan destinasi itu sebagai tempat berlindung yang aman bagi para turis."

Infrastruktur juga berperan. Banyak resor memiliki transfer perahu atau pesawat pribadi yang dibangun ke dalam paket mereka, yang berarti bahwa pengunjung yang tiba di negara tersebut dapat mencapai tujuan akhir mereka tanpa bertemu banyak - jika ada - turis lain.

Manajer umum One & Only Reethi Rah, Jan Tibaldi mengatakan kepada CNN Travel bahwa mereka tidak memiliki lebih banyak pengunjung secara signifikan pada 2020 daripada 2019. Namun, ada peningkatan besar dalam jumlah waktu yang dihabiskan para pengunjung di sana. "Tamu kami lebih jarang bepergian, tapi lebih lama dan dengan lebih banyak tujuan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Paket Khusus

Sebagai tanggapan langsung terhadap peningkatan jumlah waktu yang dihabiskan pengunjung di Maladewa dan fakta bahwa kebanyakan orang menggunakan teknologi digital saja untuk bekerja dan sekolah, resor merancang paket khusus untuk tamu yang menginap selama sebulan penuh.

Penawaran 28 hari termasuk makan, internet berkecepatan tinggi, kegiatan kesehatan dan penggunaan klub anak-anak dan dikenakan biaya senilai 42.600 dolar AS atau Rp599 juta untuk keluarga beranggotakan empat orang.

Mereka bukan satu-satunya. Anantara Veli menggali lebih jauh, menjual paket "semua bisa tinggal" untuk pemesanan tak terbatas hingga satu tahun dengan biaya  30.000 dolar AS atau Rp422 juta. Properti mewah lainnya, The Nautilus Maldives, mempromosikan paket "kerja" dengan harga mulai dari  23.250 dolar AS  atau Rp327 juta selama tujuh hari.

3 dari 3 halaman

Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja