Sukses

Masalah Jerawat Memicu Valencia Tergerak Membuat Harlette Beauty

Valencia berharap produknya bisa membantu orang-orang yang punya masalah serupa dengannya dulu.

Liputan6.com, Jakarta -  Berawal dari kisah Valencia Nathania, founder dari Harlette yang jerawatan parah sampai membuat dirinyan merasa insecure/tidak percaya diri. Sudah berbagai cara dilakukan, mulai dari pergi ke dokter, pakai bahan-bahan dapur, pakai skincare dari yang murah sampai mahal tapi tidak ada hasilnya yang membuat Valen akhirnya depresi dan mengurung diri di kamar.

Banyak mengurung diri di kamar, akhirnya Valen mengambil kesempatan untuk belajar dan cari tahu tentang masalah kulit yang dialaminya dan memutuskan untuk belajar tentang kulit hingga belajar formulasi skincare di London. Setelah bertahun-tahun mengalami jerawat yang tidak kunjung sembuh bahkan makin parah, akhirnya dirinya sadar ternyata kalau kulit yang lagi rusak atau bermasalah bukan membutuhkan obat-obatan tapi yang penting fokus untuk menyehatkan kulit terlebih dahulu.

Setelah sekian lama memformulasikan skincare untuk membantu kulitnya lebih sehat, dia akhirnya menemukan formula yang tepat yang membantu menutrisi kulit supaya lebih sehat. "Dari situ saya mulai menceritakan kisah ini lewat social media dan membantu teman-teman yang mengalami kondisi kulit yang sama yaitu jerawat," ucapnya.

Awalnya Valen cuma membagikan produknya ke teman terdekat dan orang-orang di sekitarnya, sampai akhrinya banyak orang-orang yang merasa tertolong dengan produk Harlette. Valen pun memutuskan untuk menjualnya supaya lebih banyak lagi orang yang bisa menggunakan.

"Produk itu diberikan nama Harlette yang berasal dari kata “heart” dan “meadow” (padang rumput) yang artinya produk ini dibuat dari bahan-bahan alami dan dibuat dengan hati," jelasnya. Dimulai dari 1 orang yang tertolong berkat produk Harlette hingga sekarang ada ribuan orang yang sudah berjuang bersama untuk mencapai kulit sehat.

Tak main-main, Valencia menggodok produknya lebih dari satu tahun hingga pada akhirnya diluncurkan Maret 2019. Meski mengaku prosesnya tak mudah, namun Valencia berharap produknya bisa membantu orang-orang yang punya masalah serupa dengannya dulu.

“Prosesnya susah banget dan aku harus yakin ini yang terbaik untuk kulit orang-orang, bukan cuma kulitku. Makanya banyak banget yang nanya kenapa Harlette lama ngeluncurin produk baru karena aku mau produk yang diberikan ke user itu berkualitas dan membantu permasalahan kulit orang-orang.”

Saat ini, Harlette Beauty sudah memiliki lima jenis produk, yaitu facial wash, sleeping mask dan day crème dari bahan oatmilk, dan toner, emulsion dari watermelon (semangka). Produk yang paling best seller saat ini adalah oatmilk sleeping mask, karena fungsinya memperbaiki skin barrier agar kulit lebih sehat.

"Kita tidak hanya pengen jual produk saja tapi lebih pengen membantu teman-teman berjuang untuk mencapai kulit yang sehat. Makanya ketika ada customer yang mau beli, biasanya customer berkonsultasi terlebih dahulu agar produk yang dibelinya benar-benar menjawab masalah kulit yang dihadapi," tandas dia.

Tren skincare lokal

Melalui akun Instagram @harlettebeauty, skin care lokal saat ini memang tampak sedang naik daun. Namun, Valencia mengakui dirinya meluncurkan merek sendiri bukan karena mengikuti tren. Baginya, masalah kulit, tidak hanya sekadar penampilan melainkan juga kesehatan kulit.

Valencia begitu tersentuh dengan banyaknya curhat para pelanggan yang ditemuinya di media sosial tentang masalah kulit yang sama seperti yang dialaminya dulu. “Mereka butuh dukungan. Satu-satunya yang bisa mendukung adalah orang yang punya jerawat juga,” kata dia.

Itulah mengapa Valencia memilih tidak terlalu jorjoran mempromosikan orang-orang untuk memakai produk kecantikan tertentu. Sebab baginya, kecantikan tidak melulu dari luar, melainkan juga dari dalam yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kesehatan mental kita. “Bagaimana kita bisa menerima diri kita, menjaga pola makan, gaya hidup, baru setelah itu produk,” ujarnya.

Ke depannya, Valencia berencana menambah jenis produknya tapi rencana itu tidak akan direalisasikannya secara terburu-buru karena ingin melakukan riset yang mendalam demi menghasilkan produk berkualitas. Lebih jauh, ia bermimpi agar masyarakat Indonesia bangga menggunakan produk sendiri dan peduli akan kesehatan kulit.

Valencia belajar dari temannya di Korea Selatan bagaimana mereka suka pakai skincare sejak dini dan stepnya sangat ribet. Hal itu diamatinya ketika mendapat kesempatan pertukaran pelajar ke Negeri Ginseng. “Aku pernah tanya ke orang Korea, kenapa sih kalian pakai skincare ribet banyak stepnya? Jawaban dari teman aku gini, 'Karena kita pakai skincare buat menyehatkan kulit, jadi gak lihat masalah sekarang apa terus pakai obat tapi investasi untuk sampai tua kulitnya tetep sehat dan bagus'," pungkasnya.

Video Terkini