Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Ernst August menggugat putranya karena menjual kastil milik keluarga pada pemerintah seharga 1 euro atau sekitar Rp17 ribu. Tuduhan pada Pangeran Jerman ini tercatat dalam dokumen pengadilan yang diajukan pekan lalu.
Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (23/2/2021), Pangeran Ernst August adalah kepala House of Hanover. Pangeran berusia 66 tahun ini memindahtangankan Kastil Marienburg dan perkebunan Calenburg pada putranya, juga bernama Ernst August, pada pertengahan 2000-an.
Advertisement
Baca Juga
Lalu, sang putra, pangeran muda berusia 37 tahun, pada 2018 mengumumkan bahwa Marienburg akan dijual pada pemerintah dengan sejumlah biaya. Kastil membutuhkan renovasi yang diperkirakan lebih dari 23 juta pound sterling dan telah menghabiskan banyak uang agar tetap terbuka bagi 200 ribu pengunjung setiap tahun.
Pangeran Ernst August muda menyebut hal tersebut menandai "titik balik bersejarah" bagi keluarga dan akan membantu melestarikan bangunan bergaya arsitektur gotik itu untuk umum. Bundestag, parlemen federal Jerman, telah memberi suara mendukung kontribusi 12 juta pound sterling untuk renovasi.
Sementara, sekitar 100 lukisan dan artefak lain dari kastil telah diserahkan ke museum negara bagian Hanover. Ini bernilai total dua juta pound sterling, sedangkan harta senilai lima juta Pound sterling telah diberi pada yayasan seni.
Dalam dokumen pengadilan yang diajukan di Hanover, Pangeran Ernst August berusaha mendapatkan kembali properti tersebut dan menuduh putranya "sangat melanggar hak, hak hukum, dan kepentingan."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya Pangeran Ernst August
Pangeran Ernst August lebih lanjut menuduh putranya secara ilegal mengambil beberapa lukisan, patung, dan kereta antik keluarga dari perpustakaan dan museum, seperti dilaporkan The Times.
Ia juga menuding telah disingkirkan dan dibiarkan tinggal di "pondok hutan" Austria tanpa bantuan keuangan, meski dalam kondisi sakit.
Ernst junior menyebut klaim ayahnya tak berdasar dan yakin itu akan dibatalkan. "Semua argumen dalam gugatan ini telah disangkal dalam penyelesaian di luar pengadilan," katanya pada surat kabar Jerman Der Spiegel.
"Dengan latar belakang ini, kami santai tentang sengketa apa pun di pengadilan," tambahnya.
Advertisement