Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia Jepang adalah salah satu negara yang tertib, bersih dan disiplin dalam kesehariaan. Sebut saja ketika orang Jepang tertib ketika mengantre di fasilitas publik hingga menaati rambu-rambu lalu lintas.
Ternyata, perilaku disiplin orang Jepang tersebut tidak diperoleh dengan cara yang tidak instan. Membutuhkan penerapan kebiasaan selama bertahun-tahun, mulai dari pendidikan anak usia dini untuk menanamkan karakter positif kepada anak.
Lantas, seperti apa cara orang Jepang mendisiplinkan anak mereka? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman Savvy Tokyo, Selasa, 23 Februari 2021, berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Mengelola "Ma No Nisai" atau Terrible Two
Jika melihat anak Jepang sedang menangis dan mengamuk di depan umum, kebanyakan orangtua tidak ikut campur sama sekali. Saat anak duduk di tanah, menangis dan berteriak, orangtua tampaknya relatif tidak menghiraukan.
Hal ini karena di Jepang mengelola "Ma No Nisai" atau semacam terrible two, yakni fase di mana si kecil mulai merasa dewasa dan melakukan sederet hal yang membuat orangtua Jepang kewalahan dengan perilakunya, seperti menangis dan membantah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Seni Shitsuke atau Disiplin
Kedisiplinan telah ditanamkan semenjak pendidikan anak. Saat anak mengamuk atau bertindak nakal, orangtua Jepang menunggu saat yang tepat untuk berdiskusi secara pribadi untuk menjaga harga diri anak.
Dalam Bahasa Jepang, disiplin adalah "shitsuke" yang secara kasar diterjemahkan sebagai pelatihan atau pengasuhan bagi anak. Orangtua diharapkan untuk meneladani perilaku yang harus ditiru oleh anak-anak mereka.
3. Contohkan Perilaku yang Sesuai
Fokus keseluruhan pada pelatihan sebagai disiplin adalah mengajar anak-anak untuk berperilaku dengan berulang kali mencontohkan perilaku yang sesuai. Selain itu, juga secara pribadi mengoreksi mereka ketika mereka menyimpang dari pelatihan itu. (Muhammad Thoifur)
Advertisement