Liputan6.com, Jakarta Tulang keropos atau osteoporosis merupakan suatu penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Biasanya, kondisi ini terjadi banyak terjadi para orang-orang berusia lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada semua orang di usia berapapun. Bahkan, secara umum masalah tulang ini lebih banyak dialami para wanita ketimbang pria.
Dalam kasus tulang keropos, seperti dikutip dari Klikdokter, keseimbangan kebutuhan dan asupan kalsium menjadi terganggu. Tubuh tidak mampu menyeimbangi kalsium yang terbuang dari tulang sehingga struktur tulang menjadi cepat rapuh. Hal tersebut disebabkan karena Anda tidak mengonsumsi makanan yang kaya kalsium.
Baca Juga
Sesungguhnya terdapat beberapa faktor yang membuat wanita lebih rentan mengalami osteoporosis dibandingkan dengan pria. Selain masalah usia atau penuaan dan genetik, ini penyebab utamanya.
Advertisement
1. Mengalami menopause
Penyebab utama seorang wanita lebih rentan terkena osteoporosis adalah mengalami menopause atau berhentinya siklus haid. Di satu sisi para pria tidak memiliki fase seperti ini.
Ketika seorang wanita memasuki usia menopause, produksi hormon estrogen di dalam tubuhnya akan berkurang dengan drastis. Padahal, salah satu dari fungsi penting yang dimiliki hormon tersebut adalah memperlambat pengambilan kalsium dari tulang.
Jika jumlah hormon ini tidak cukup, maka tidak ada yang menghambat pengambilan kalsium. Akibatnya, struktur tulang akan semakin rapuh dengan cepat karena kalsium tersebut diambil terus-menerus tanpa batasan. Dengan tulang yang lebih rapuh, akan mudah sekali mengalami cedera tulang sehingga menyebabkan patah tulang.
2. Anatomi tulang wanita
Selain faktor hormon estrogen, faktor lain yang menyebabkan wanita lebih rawan mengalami tulang keropos adalah karena secara anatomi komposisi tulang wanita umumnya tidak lebih besar dan padat dari pada pria.
Semakin padat dan kuat tulang, maka kandungan kalsiumnya juga akan semakin banyak. Dengan begitu, cadangan kalsium juga akan lebih banyak walaupun diserap terus oleh tubuh.
Gejala Osteoporosis
Secara umum gejala osteoporosis pada wanita dan pria sama. Mulai dari nyeri otot dan sendi, sakit punggung, postur tubuh tidak bagus, tinggi berkurang dan tulang menjadi rapuh. Sebaiknya periksakan dirimu ke dokter bila merasa ada yang salah dengan tulangmu.
Di sisi lain, bagi kamu yang kerap bermalas-malasan dan tidak berolahraga secara rutin, maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis karena memiliki tulang yang lebih lemah.
Langkah Pencegahan
Meskipun faktanya demikian, Anda tidak perlu khawatir karena osteoporosis bisa dicegah dan diobati. Terutama bagi wanita, sangatlah penting untuk mencegah osteoporosis semenjak usia muda.
Advertisement
Olahraga rutin
Olahraga menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah penyakit osteoporosis. rutin dapat meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas serta mengurangi kemungkinan untuk jatuh dan patah tulang. Selain itu, melakukan latihan angkat beban juga akan merangsang sel-sel yang membuat tulang baru.
Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D
Kalsium berfungsi untuk membentuk kepadatan tulang dan gigi. Sedangkan Vitamin D membantu peran kalsium untuk tulang. Keduanya dapat membantu mencegah osteoporosis di kemudian hari. Kebutuhan kalsium harian untuk wanita adalah 1000 -1200 mg setiap harinya dan untuk vitamin D adalah 800-1000 IU setiap harinya. Jika Anda bisa memenuhinya sebelum usia lansia, pastinya osteoporosis bisa dicegah.
Anda bisa mendapatkan kalsium dari beberapa makanan dan mengkonsumsi suplemen kalsium yang lengkap dengan vitamin,C dan B6 setiap hari dapat membantu mencegah Osteoporosis dan membuat #tulangkuat.
Selain itu untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami, usahakan agar kulit terkena sinar matahari yang cukup, paling tidak 10 menit sebelum menggunakan tabir surya.
Gaya hidup sehat
Gaya hidup yang tidak sehat bisa menyebab wanita lebih rentan mengalami osteoporosis. Seperti konsumsi daging merah dan minuman bersoda yang berlebihan. Konsumsi minuman berkafein dan alkohol serta merokok.
Skrining
Anda dapat melakukan skrining sebagai langkah pencegahan terhadap osteoporosis. Beberapa skrining yang ditawarkan antara lain Dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA). Skrining DEXA ini mirip dengan rontgen pada umumnya, namun skrining ini berguna untuk mengukur kepadatan tulang-tulang besar, seperti pada tulang belakang dan tulang panggul.
(*)