Sukses

Peran Pengasuh Taruna dan Dosen di Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara

Para pengasuh dan seluruh pendukung hendaknya benar-benar mampu mengidentifikasi kebutuhan Taruna.

Liputan6.com, Jakarta -  Generasi zaman now adalah figur figur yang akan menjadi pemimpin di negeri ini dalam satu dasawarsa kedepan. Karena itu diperlukan mentor-mentor yang bisa menjadi panutan dan jembatan untuk mengantarkan mereka agar benar benar siap menjadi calon calon pemimpin pada masa depan.

Untuk menyamakan persepsi serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara dan Pakar Komunikasi Persuasif Poppy Amalya memberikan teknik teknik untuk bisa mencapai tujuan pengasuhan dan pendidikan.

Hal itu dilaksanakan dalam sebuah event pelatihan bertema “Heart to heart communication” bagi para pengasuh taruna, instruktur dan dosen Perguruan Tinggi di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara.

Segenap pengasuh dan dosen telah memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman di bidang pengasuhan, namun ada penekanan tambahan lagi dalam hal-hal berikut sebagaimana dituturkan Bapak Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Ir. Heri Sudarmaji, DEA, QIA :

Pertama, untuk mewujudkan Politeknik Penerbangan/Akademi Penerbang sebagai Center of Excellence dalam rangka mewujudkan hasil didik yang Profesional dan dicintai masyarakat, diterima di dunia usaha/industri harus diawali dari Taruna itu sendiri.

Para Pengasuh, Pelatih, Dosen dan segenap Civitas Akademika adalah berfungsi sebagai fasilitator.Kedua, Kepada para Pengasuh dan Pendidik harus siap mendampingi para Taruna. Para pengasuh dan seluruh pendukung hendaknya benar-benar mampu mengidentifikasi kebutuhan Taruna guna mencapai tujuan selama menempuh pendidikan.

Dalam event kemarin yang dihadiri Achmad Setiyo Prabowo sebagai Ketua pelaksana, para Direktur Perguruan Tinggi di lingkungan PPSDMPU, pakar mikro ekspresi Poppy Amalya juga membekali para peserta dari 7 UPT (Curug Tangerang, Surabaya, Banyuwangi, Palembang, Medan, Makassar dan Jayapura) dengan metode NLP (Neuro-Linguistic Program) sebagai pendekatan komunikasi yang juga bisa untuk pengembangan diri.

Hal tersebut diharapkan bisa sekaligus untuk diterapkan sebagai pendekatan komunikasi yang humanis sehingga akan tertanam dan tercipta hubungan Pengasuh - Dosen – Taruna – Civitas Akademika.

Semoga melalui Sosialisasi ini dapat mendorong dan meningkatkan semangat manajemenperguruan tinggi untuk meningkatkan tradisi budaya akademik di Politeknik Penerbangan dan Akademi Penerbang demi tercapainya Lulusan yang Prima, Profesional, dan Beretika. Hal ini juga sejalan dengan Roadmap PPSDMPU yaitu Tahun 2020 – 2024 merupakan tahap pemenuhan standar.