Liputan6.com, Jakarta - Jadi model bugil tak otomatis membuat Janice Leong juara dalam hal mencintai tubuh dan menerima kekurangan fisik. Perempuan asal Singapura ini juga mecatat perjalanan dengan berbagai konsep pemikiran, termasuk body positivity.
Dalam serial tulisan UnXpected garapan AsiaOne yang dilansir Sabtu (27/2/2021), Leong mengatakan, "Saya dulu bersikap positif terhadap tubuh saya, sampai saya mulai berpikir mengapa saya harus bersikap positif tentang tubuh saya setiap hari? Di beberapa hari, saya mungkin tidak menyukai stretch mark saya, dan itu tidak masalah."
Pikiran akan tubuh sendiri, kata perempuan yang juga merupakan lifestyle blogger tersebut, bisa saja berubah setiap hari, dan itu normal. "Itu bagian dari hidup," imbuhnya. Maka dari itu, Leong lebih memilih memahami konsep body neutrality.
Advertisement
Baca Juga
Sementara body positivity biasanya fokus pada citra tubuh yang positif, body neutrality adalah gagasan bahwa seseorang dapat hidup dalam keadaan yang sederhana, tanpa emosi positif atau negatif terhadap tubuhnya. Dengan kata lain, penerimaan akan tubuh jadi lebih natural, tanpa paksaan untuk selalu berpikir positif.
Leong mengaku, penerimaan ini tak mudah, terlebih ia lahir dengan tanda lahir yang membentang dari atas pusar hingga ke tengah tulang punggungnya. Mengenakan pakaian renang, terutama yang memperlihatkan perut, membuatnya merasa malu.
Butuh waktu bertahun-tahun sebelum Leong menganggap tanda itu sebagai bagian dari dirinya, dan saat itulah ia menyadari bahwa tidak ada yang benar-benar melihat "kekurangannya." Sejak itu, ia menerima tubuhnya dengan lipatan lemak, stretch mark, tanda lahir, dan semua "cacat" secara keseluruhan tanpa perlu berkaca pada konsep body positivity.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pesan yang Lantang dan Jelas
Perjalanan itu mengantarkan Janice Leong nyaman berpose di depan kamera tanpa sehelai pakaian pun. Satu setengah tahun setelah kelahiran anaknya, ia memutuskan melakukan pemotretan dalam balutan pakaian dalam.
Ini dilakukan dalam bentuk selebrasi akan pengalamannya sebagai ibu, di samping menjadikan sederet potret tersebut sebagai kenang-kenangan. Selama pemotretan, ia juga menyarankan untuk mengambil beberapa foto telanjang.Â
Terlepas dari penentangan, teman-teman dan anggota keluarganya telah mengungkap kekaguman atas keberanian Leong. "Mereka selalu berkata, 'Kamu melakukan banyak hal yang tidak bisa saya lakukan.'"
Terlepas dari ekspresinya yang ekstrem bagi sekian banyak orang, pesan untuk menerima diri secara utuh dari Leong telah lantang dan jelas. "Saat Anda belajar merasa nyaman dengan ketidaknyamanan, itulah kebebasan sebenarnya," tutup sang model.
Advertisement