Liputan6.com, Jakarta - Miss Nevada 2004 Elizabeth Hunterton selalu mengetahui bahwa dirinya diadopsi. Sang ratu kecantikan ini saat bayi ditinggalkan di gerbang bandara Nevada tanpa petunjuk apapun dan ditemukan oleh dua pilot pada Januari 1980.
Dilansir dari laman People, Selasa, 2 Maret 2021, ratu kecantikan yang kini berusia 41 tahun ini menyebut, ia menghabiskan bertahun-tahun untuk menyusun perjalanan hidupnya di masa lalu. Sampai Agustus lalu, berkat perusahaan bioteknologi 23andMe, ia dapat terhubung untuk pertama kali dengan ibu kandungnya.
"Saya berusia sekitar 10 hari," ungkap Hunterton kepada People. "Saya tumbuh sepanjang hidup saya mencoba mencari tahu apa yang saya lakukan dalam 10 hari itu yang akhirnya membuat mereka berkata, 'Ayo tinggalkan dia di bandara.'"
Advertisement
Baca Juga
Ia menyampaikan dalam proses menemukan ibu kandungnya, Hunterton dapat menulis ulang narasinya. Ia benar-benar mempersiapkan diri untuk ditolak oleh kedua sisi keluarga biologisnya.
"Dan akhirnya menjadi jauh lebih indah dari apapun yang pernah saya tulis," tambahnya.
Hunterton dinobatkan sebagai Miss Nevada pada 2004 dan masih bekerja untuk organisasi tersebut sebagai CEO. Ia dibesarkan dalam keluarga kulit putih di Reno, Nevada, Amerika Serikat, dan tidak yakin tentang rasnya sendiri dan bertanya-tanya.
"Ketika semua ini mulai terungkap, pasti ada poin yang saya pikirkan, 'Mungkin saya akan pergi sekarang,' karena itu menjadi sulit," katanya.
Meski basis data DNA membantunya melacak ayah kandungnya pada 2018, ia mengetahui ayah kandungnya telah meninggal pada 2004 dan bahkan tidak pernah tahu bahwa dia telah lahir, meninggalkannya dengan lebih banyak pertanyaan daripada ketika dia mulai.
Ketika profil 23andMe-nya menemukan beberapa tanda di Maret, dia menghubungi tiga perempuan berbeda yang mengira mereka bisa menjadi pasangan yang cocok. Setiap kali ratu kecantikan ini mulai membangun hubungan, namun hancur saat mengetahui bahwa perempuan tersebut bukanlah ibunya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perjuangan Hunterton
Saat ia mengalihkan fokusnya dari pencariannya dan kembali untuk membantu putranya yang berusia 5 dan 6 tahun dengan sekolah di rumah, ia menerima koneksi lain, kali ini second cousin yang akhirnya bisa menghubungkannya dengan ibu kandungnya.
Pada Agustus, ia mengumpulkan keberanian untuk mengirim surat dua halaman tulisan tangan dan segera, dia dapat berkomunikasi dengan ibu kandungnya untuk pertama kalinya, dalam bentuk email emosional yang akhirnya memecahkan teka-teki yang telah lama hilang.
Ia kini tahu setelah sekian lama, memiliki ayah kulit hitam dan ibu berdarah Jepang yang bertemu di pangkalan militer Fort Ord. Ia lahir di sebuah rumah sakit di California. Dia juga mengetahui bahwa ditinggalkan di bandara secara tidak disengaja.
"Ketika saya menerima emailnya, dia berbagi bahwa dia tidak dapat merawat saya karena dia percaya saya pantas mendapatkan yang layak," kenangnya.
"Oleh karena itu, dia memberikan saya kepada teman sekamarnya yang seharusnya membawa saya ke agen adopsi. Ketika ibu kandung saya diberi tahu bahwa saya sebenarnya ditinggal di bandara, itu menyebabkan kehidupan yang berat," lanjutnya.
Advertisement