Karbon Bumi Habis 6 Tahun Lagi! Begini Cara Menyelamatkannya

Liputan6.com, Jakarta Kampanye tentang penggunaan plastik sekali pakai, penghematan listrik, hemat kertas, penggunaan air tanah, hingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil menjadi beberapa cara untuk mencegah pemanasan global. 

Ya, sejumlah kampanye itu terus digaungkan di seluruh dunia, agar bumi yang menjadi rumah manusia beserta isinya tetap hidup. Namun pernah nggak sih kalian bertanya, apakah bumi ini punya tenggat waktu? 

Jawabannya ada! Gan Golan dan Andrew Boyd seperti dikutip laman Washington Post memperingatkan bahwa bumi memiliki waktu karbon. Jika dihitung, karbon bumi akan habis dalam waktu 6 tahun 299 hari, dihitung mulai hari ini.

Patut diketahui bahwa karbon menjadi unsur dasar segala kehidupan di bumi yang berada di kerak bumi. Jika karbon bumi ini habis, berpotensi terjadinya kekacauan bagi makhluk hidup di dalamnya. 

Berdasarkan laporan NASA pada 2019 tentang perubahan iklim global, diketahui jika suhu bumi meningkat 1,5 derajat celcius, maka planet ini akan menjadi korban gelobang panas ekstrem. 

Alhasil kebakaran dan kekeringan makin sering terjadi, serta ketersediaan air menjadi terbatas. Inilah dampak dari penipisan karbon yang ada di bumi. 

Oleh karena itu, Gan Golan dan Andrew Boyd beserta sejumlah timnya membuat jam Climate Clock yang dapat menjadi penanda bagi manusia di seluruh dunia, untuk mengetahui waktu penipisan karbon. 

Nah sebelum waktu habis, kita masih bisa memperbaiki kondisi bumi dengan melakukan sejumlah cara. Salah satunya melakukan penanaman pohon untuk mengurangi jejak karbon atau GoGreener Carbon Offset.

Dengan menanam pohon baru, kamu membantu menciptakan ruang hijau yang lebih luas dan meningkatkan kualitas udara. Pohon yang ditanam dapat menyerap emisi karbondioksida dari atmosfer dan mengembalikan oksigen ke alam. 

Yuk mulai berkontribusi sekarang untuk kehidupan bumi yang lebih baik!

(*)