Liputan6.com, Jakarta - Bila biasanya bakso dijajakan di pinggir jalan atau warung sederhana, tidak demikian dengan Warung Bakso Jendela. Bertempat di galeri, pengunjung bisa menikmati semangkuk bakso sambil melihat-lihat barang antik.
Warung bakso ini baru berdiri pada Februari 2021. Lokasinya berada di Taman Kopo Indah 2, Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Bandung, Jawa Barat. Dari luar, bangunan itu dikelilingi oleh kusen jendela berwarna-warni.
Advertisement
Baca Juga
Sementara di bagian dalam, ragam barang antik dipajang rapi di warung bakso tersebut, seperti lampu kerek dari zaman Belanda, lemari Chinese Lacquer, dan tempayan yang dibawa dari Tiongkok. Usianya mulai dari puluhan hingga ratusan tahun. Ada pula piano antik yang dibawa dari Jerman oleh orang Belanda. Benda itu masih berfungsi dengan baik.Â
"Awalnya ini adalah tempat bisnis barang antik yang sudah berdiri selama kurang lebih 20 tahunan. Karena masa pandemi tapi karyawan harus tetap bekerja dan berbekal talenta juga, akhirnya kita jual bakso tahu, siomay, dan bakso urat ini," kata Yusak Persada, sebagai Penanggung Jawab Warung Bakso Jendela, kepada Liputan6.com, Minggu, 7 Maret 2021.
Yusak mengungkapkan penggunaan barang antik sebagai interior warung bakso adalah demi menghemat bujet. Beberapa bahkan difungsikan lebih dari sekadar pajangan, seperti lampu kuno, meja, kursi, piring-piring, hingga vas bunga. Cara membersihkannya relatif mudah, hanya memoles dengan minyak khusus, kemoceng, dan lap agar tidak kusam.
"Tujuan kita lainnya, karena mau mengenalkan barang-barang masa lampau ini agar bisa dinikmati oleh semua kalangan. Kita juga ingin memperlihatkan seni dalam bentuk furnitur," ucap Yusak.
"Seenggaknya, generasi muda bisa lihat bahwa furnitur kita nggak kalah mentereng dari gaya Skandinavia, karena kebanyakan furnitur (bergaya) Peranakan Chinese," imbuh dia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bisa Makan Sambil Selfie
Menu yang ditawarkan di Warung Bakso Jendela tak jauh beda dari kebanyakan warung bakso lainnya, tetapi lebih banyak pilihan. Ada bakso urat, bakso tahu, siomay hingga nasi rawon dan nasi rames. Harga yang ditawarkan pun relatif murah, mulai dari Rp20.000 sampai Rp30.000 saja. Warung bakso ini juga sangat memperbolehkan pelanggannya selfie atau foto di barang-barang antiknya.
Untuk makan di sini, pengunjung diwajibkan untuk memakai masker. Tak hanya itu, di tengah pandemi COVID-19 ini, pengunjung tetap harus mencuci tangan dengan sabun. Namun, Yusak mengakui bahwa tidak ada pembatasan kapasitas karena menurutnya, yang terpenting adalah jaga jarak antar-meja pelanggan saja.
Ia juga mengakui bahwa Warung Bakso Jendela ini belum tersertifikasi CHSE sebagai jaminan restoran benar-benar menerapkan protokol CHSE secara ketat. "Kita belum urus CHSE ini, makanya kenapa kita pake nama warung di depannya biar pelanggan nggak expect gimana-gimana," ujar Yusak. (Melia Setiawati)
Advertisement