Liputan6.com, Jakarta - Chiang Mai jadi salah satu provinsi di Thailand yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Pada Desember 2020 lalu, hanya 1.000 hotel yang bertahan buka dengan menawarkan 20 ribu hingga 30 ribu kamar.
Bulan Maret 2021, tingkat hunian bahkan anjlok hingga kurang dari tiga persen. Sementara, kenaikan diperkirakan tidak akan melebihi lima persen selama liburan Songkran bulan depan, seperti dilansir dari laman The Thaiger, Selasa (9/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Untuk menarik lebih banyak turis domestik, hotel-hotel di Chiang Mai terpaksa menurunkan tarif mereka hingga 90 persen. La-Lad Bungsrithong, dari bagian utara Asosiasi Hotel Thailand mengatakan, turis menyukai tujuan pantai selatan bulan ini.
Operator hotel di bagian utara negara itu sedang mempersiapkan low season yang akan datang. La-Iad mengatakan target pasar tradisional, seperti China, saat ini terlarang karena pemerintah mereka membatasi warga yang bepergian ke luar negeri.
"Meski distribusi vaksin sudah dimulai secara global, target pasar Chiang Mai seperti China masih belum bisa melakukan outbound trip. Operator harus bergantung pada pasar domestik sepanjang tahun," kata dia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cari Uang
Dia menambahkan, Rati Lanna Riverside Spa Resort, tempat ia bekerja sebagai General Manager, telah memangkas tarif kamar menjadi 1.500 baht per malam, dibandingkan dengan tarif normal 13.000 baht sebelum pandemi.
Hotel juga dipaksa untuk mencari cara baru untuk menghasilkan uang. Sekitar 30 hotel, semua properti bintang empat dan lima - sekarang menawarkan layanan makanan “drive-thru”.
La-Iad mengatakan operator hotel juga meminta kantor Otoritas Pariwisata Thailand di Chiang Mai untuk memberikan kupon 500 baht kepada pengunjung provinsi itu untuk ditukar di restoran hotel. Dia mengatakan pihak berwenang juga perlu berbuat lebih banyak untuk mempromosikan perjalanan antar-provinsi, khususnya dari selatan dan timur laut negara itu.
Pada 2019, Chiang Mai menyambut 11 juta wisatawan, dengan 70 persen di antaranya adalah orang Thailand. Sebaliknya, pada 2020 hanya ada satu juta orang. Angka tahun ini diperkirakan sekitar 25 persen dari angka 2019.
Advertisement