Liputan6.com, Jakarta - Membantu sesama dapat dilancarkan dalam beragam cara, salah satunya seperti yang dilaksanakan The Clothing Bank. Organisasi nirlaba ini membekali perempuan yang menganggur di Afrika Selatan dengan keterampilan dan sumber daya kewirausahaan.
Direktur Eksekutif dan pendiri The Clothing Bank, Tracey Chambers memberdayakan wirausaha sosial perempuan di sektor pendidikan. Dilansir dari laman Schwabfound, Selasa, 9 Maret 2021, sebelumnya, Tracey bekerja sebagai kepala perencanaan keuangan dan manajemen kinerja Woolworths Limited, pengecer terdaftar di Afrika Selatan.
Selama delapan tahun terakhir, organisasi yang didirikan pada 2010 ini mengalami pertumbuhan tahunan dengan lebih dari 700 perempuan yang merintis sejumlah waralaba mikro dan sosial. The Clothing Bank memiliki misi untuk menciptakan peluang yang menghasilkan pendapatan bagi para pengangguran di Afrika Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Lewat misi ini, pihaknya berharap dapat memberantas kemiskinan dan mendukung para perempuan terjun ke bisnis sendiri dalam waktu dua minggu. Dalam unggahan video media sosial World Economic Forum, dijelaskan para perempuan mengumpulkan pakaian yang tidak terjual yang disumbangkan oleh toko-toko besar.
Dari itu, mereka dapat menjual pakaian tersebut kepada pelanggan. Hal ini mendukung ekonomi dan mencegah sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA).
Sementara itu, organisasi ini memberi mereka lebih dari 1.000 jam pelatihan bisnis selama dua tahun. Kini, The Clothing Bank memiliki lima cabang di kota Afrika Selatan.
Sekitar 75 persen dari rumah tangga yang dipimpin oleh perempuan ini menghasilkan 250 dolar AS atau setara Rp3 juta. Tahun lalu, organisasi ini telah membantu 832 perempuan bagian sektor pendidikan di Afrika Selatan.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sederet Proyek
The Clothing Bank (TCB) mengembangkan kemitraan strategis dengan sebagian besar pengecer Afrika Selatan. Proyek keduanya, The Appliance Bank (TAB) menggunakan peralatan listrik yang disumbangkan untuk mengajari para pengangguran untuk memperbaiki dan menjual peralatan.
Proyek ketiga adalah perintis hak mikro yang bertujuan untuk membangun merek nasional pusat pengembangan anak usia dini yang berkualitas, inspiratif, aspiratif, dan membayar biaya di daerah berpenghasilan rendah.
Organisasi ini telah memenangkan sederet penghargaan untuk solusi inovatifnya, termasuk Western Cape Premiers Award for Entrepreneurship (2017), Regional Businesswomen of the Year Award (2015) dan African Philanthropy Award (2015). (Muhammad Thoifur)
Advertisement