Liputan6.com, Jakarta - Dampak pandemi Covid-19 selama setahun terakhir, masyarakat termasuk orangtua dihadapkan dengan berbagai perubahan dan beragam situasi baru. Hal itu terutama karena sebagian besar aktivitas anak dan keluarga dilakukan di rumah.
Berbagai tantangan yang dihadapi para orangtua rentan memicu timbulnya kelelahan, stres, hingga berkurangnya rasa percaya diri dalam hal pengasuhan anak. Hal itu biasa disebut dengan parental burnout atau kelelahan mental yang dialami para orangtua.
Advertisement
Baca Juga
Menurut psikolog keluarga Saskhya Aulia Prima, parental burnout adalah kondisi kelelahan yang sangat intens ketika menjalani pengasuhan, sehingga membuat orangtua, terutama para ibu, merasa jauh secara emosional dengan anak, bahkan sering meragukan diri sendiri ketika menjalani perannya sebagai orangtua. Terlebih, peran orangtua di masa pandemi makin bertambah karena mereka tak hanya bekerja atau mengurus rumah tangga saja, tetapi juga menjadi guru untuk mengajari anak-anaknya bersekolah di rumah.
Berdasarkan data internasional yang disampaikan oleh dalam webinar 'LazBaby Fest' yang diadakan oleh Lazada bekerja sama dengan Babyologist, Selasa, 9 Maret 2021, ada sekitar 52 persen orangtua yang memiliki anak berusia kurang dari 12 tahun mengalami kesulitan pengasuhan. Selain itu, sekitar 57 persen dari ibu yang bekerja juga merasakan kesulitan dalam menjalani pengasuhan.
Data itu sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Lazada dan Babyologist kepada lebih dari 400 ibu di Indonesia. Dari survei tersebut, 84 persen para ibu merasakan kelelahan mental dan fisik selama masa PSBB. Selain itu, 87 persen mengaku menjadi lebih sensitif serta pernah merasa tidak percaya diri maupun gagal dalam mengasuh si kecil.
Karena itu, Lazada kembali menghadirkan serangkaian seminar edukasi parenting lewat Lazada Baby & Kids Festival pada 10 sampai 12 Maret 2021.
"Kami bekerja sama dengan Babyologist dan berbagai brand, menampilkan para ahli di bidangnya masing-masing, seperti dokter anak, psikolog sampai dengan konselor keluarga dengan topik yang disesuaikan dengan kebutuhan orangtua di masa pandemi," terang Lia Kurtz, VP FMCG Lazada Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Setidaknya ada empat gejala kelelahan mental yang paling umum yang dialami para orangtua. Itu terdiri dari kelelahan fisik dan mental ketika menjalani peran mengasuh anak, tidak lagi menemukan kesenangan atau kebahagiaan saat mengasuh anak, terus-menerus merasa sebagai orangtua yang gagal dan tidak baik, dan menjauhkan diri secara emosional dengan anak, seperti sangat membatasi waktu berinteraksi dengan anak.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Manajemen Emosi
Untuk mengatasi kelelahan mental, Anda harus bisa punya kemampuan untuk memanajemen emosi. Saskhya pun mengungkapkan enam cara untuk mengatasi kelelahan mental.
1. Mengatur rutinitas harian
2. Menjaga pola gaya hidup seperti makan sehat dan berolahraga.
3. Latihan menyadari rasa emosi-emosi yang terjadi pada diri kita, mulai dari apa yang sering kali membuat kita reaktif.
4. Sediakan waktu me time, lakukanlah sesuatu yang Anda sukai.
5. Perkuat support system yang positif untuk Anda
6. Eksplorasi indra-indra Anda untuk membantu meregulasi emosi sehari-hari.
Advertisement