Liputan6.com, Jakarta - Ruang gerak yang terbatas hingga penerapan beragam protokol kesehatan telah melebur menjadi kebiasaan baru di kehidupan masyarakat kala masa pandemi Covid-19. Hal yang tak kalah penting dalam rumah tangga dan keluarga adalah memastikan pertumbuhan anak tetap berjalan dengan baik.
"Pertumbuhan anak di masa pandemi, nomor satu yang terpenting karena banyak penyakit dan situasi seperti ini adalah nutrisi sesuai dengan kebutuhan umur anaknya," kata dokter spesialis anak, dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, dalam peluncuran "Tokopedia Parents" yang digelar secara daring, Rabu, 10 Maret 2021.
Advertisement
Baca Juga
dr. Miza melanjutkan, setiap kelompok umur anak memiliki kebutuhan nutrisi masing-masing. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memenuhi nutrisi terlebih dahulu.
"Setelah itu, jangan lupa imunisasi, walaupun pandemi, imunisasi harus selengkap mungkin," tambahnya.
Dikatakan dr. Miza, salah satu pertanyaan yang kerap diungkap orangtua terkait anak-anak mereka, terutama usia satu tahun dan menuju lima tahun di masa pandemi adalah anak-anak yang kini tidak bisa bergaul dengan teman-temannya.
"Kalau dulu anak bisa playdate, saat pergi anak bisa ikut bersosialisasi, sesimpel main sepeda di kompleks, itu sekarang jadi hilang dari mereka, begitu juga kesempatan mereka bersosialisasi bersama teman-teman sepantarannya," tambahnya soal pertumbuhan anak.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Ganda Orangtua
Sejak pandemi, banyak penelitian dari sisi psikologi dan sisi medis, dr. Miza menyebut, ternyata hal itu dapat digantikan oleh anggota keluarga di rumah, baik orangtua, adik, atau kakak. Apalagi, tak sedikit orangtua kini diharuskan bekerja dari rumah.
"Di sisi lain (orangtua) harus menjadi teman buat anak kita yang tidak bisa berteman dengan teman-teman sepantarannya. Orangtua harus lebih banyak meluangkan waktu buat anak-anak, terutama buat anak-anak sudah umur satu sampai lima tahun, di mana dia sudah punya social needs atau kebutuhan untuk bersosialisasi," jelas dr. Miza.
Ia menyarankan agar anak tidak dibiarkan main sendiri. "Jangan dibiarkan anak diam karena anak harus explore, main, dan cari tahu. Semua kegiatan dari olahraga, berenang, main bola, berkebun," jelasnya.
dr. Miza juga memberi tips aktivitas yang dilakukan orangtua pada anak yang sulit makan. "Salah satu triknya adalah ajak masak makanan mereka bareng-bareng, biasanya mereka akan punya keinginan untuk makan makanan itu. Intinya kita sekarang sudah harus berperan sebagai orangtua plus teman bagi anak-anak," tutupnya.
Advertisement