Sukses

100 Ribu Lebih Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terdata untuk Divaksinasi Covid-19

Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkes dan sejumlah start up menggelar vaksinasi Covid-19 gratis untuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif serta lansia di 10 wilayah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut lebih dari 100 ribu data pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di berbagai daerah untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi Covid-19. Data tersebut sudah diberikan ke Kementerian Kesehatan.

"Meskipun nantinya para pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dan lansia telah divaksin, penerapan protokol kesehatan 3M yang ketat dan disiplin juga harus tetap dilakukan," kata staf ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Hengky Manurung, dalam Peluncuran Program Vaksinasi Drive Thru Gratis, di Noble House lt. 21, Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkes, Alodokter, Homecare24, dan Medithru dalam program vaksinasi drive thru gratis bagi pekerja pariwisata dan para lansia di 10 wilayah di Indonesia. Empat wilayah, yakni Jakarta, Parapat (Sumatera Utara), Magelang, dan Yogyakarta, sudah digelar program tersebut, sedangkan wilayah lainnya sedang dijadwalkan.

"Pemerintah membutuhkan kerja sama yang kuat dalam menjalankan program vaksinasi nasional, khususnya bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga dapat mempercepat terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity), serta pemulihan ekonomi di seluruh Indonesia" jelas Hengky.

Sebelumnya, program vaksinasi tahap dua bagi pekerja pariwisata telah dilangsungkan di Bali. Sebagai daerah yang paling terdampak atas pandemi Covid-19, vaksinasi bagi warga Bali diharapkan menjadi titik kebangkitan pariwisata Pulau Dewata. Begitu pula dengan sekitar 3.000 pengusaha parekraf serta masyarakat sadar wisata (MASATA) di Sulawesi Utara, pekan lalu.

"Hal ini menunjukkan, semua berniat baik untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak. Untuk itu dalam menghadapi masa pandemi ini kita harus bekerja sama bergandengan tangan. Mari kolaborasi ini terus kita jalankan untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata & ekonomi kreatif Indonesia," ujar Hengky, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Direktur Utama dan Co-Founder Alodokter, Suci Arum Sari menyampaikan terima kasih atas kesempatan kemitraan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan untuk program drive thru vaksin COVID-19 gratis bagi lansia dan pekerja pariwisata di 10 kota di Indonesia.

"Program ini merupakan bentuk dukungan dan misi kami terhadap program pemerintah, agar lebih banyak lapisan masyarakat yang mendapat vaksin. Diharapkan dengan berjalannya vaksinasi ini, ekonomi bisa berjalan dengan lancar, Indonesia pulih dan bebas dari COVID-19," kata Suci Arum.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Cara Pendaftaran

Bagi pekerja pariwisata yang hendak mengikuti program ini, diwajibkan menunjukkan kartu identitas pekerja wisata ketika mendaftar. Sedangkan, peserta lansia harus berumur di atas 60 tahun dan disertakan KTP domisili. Peserta bisa mendaftar melalui http://program.alodokter.com/vaksin-covid19-gratis/. Konfirmasi vaksinasi akan dikirimkan via e-mail dan Whatsapp.

Pada kesempatan berbeda, Menparekraf Sandiaga Uno berharap program vaksinasi dapat mendorong pemerintah daerah lainnya untuk melakukan hal yang sama dengan memprioritaskan tenaga kerja industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Tujuannya agar dapat menggeliatkan dan memulihkan perekonomiannya kembali.

"Mari kita upayakan untuk menekan terus penularan COVID-19, kita bangkitkan ekonomi dengan penuh kehati-hatian dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa efektivitas dari vaksin atas timbulnya imun baru akan efektif timbul pada 28 hari setelah suntik kedua. Karena itu, Menkes menjelaskan, kesadaran dari masyarakat atas penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan dengan baik.

"Vaksinasi itu tidak 100 persen memproteksi kita untuk tidak kena virus, namun dapat menekan probabilitas atau risiko kita untuk sakit. Jadi, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

4 Skema Layanan Vaksinasi Covid-19 Tahap 2