Liputan6.com, Jakarta - Rihanna siap mengekspansi "kerajaan kecantikannya." Penyanyi 33 tahun itu telah memiliki merek pakaian dalam, makeup, dan perawatan kulit yang sukses. Kini, ia dilaporkan tengah mengambil langkah pertama dalam menghadirkan produk perawatan rambut.
Melansir laman Page Six, Sabtu, 13 Maret 2021, Roraj Trade LLC Rihanna mengajukan aplikasi untuk merek dagang Fenty Hair di bidang sampo ketombe, produk rileksasi rambut, hair weaving preparations, pewarna rambut, glitter, dan banyak lagi, menurut dokumen yang diajukan ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat.
Penggemar superstar itu pun tampak bersemangat dengan usaha terbaru Rihanna, sambil "menagih" karya musiknya. "Tidak sabar untuk berada di sekitar rumah dengan furnitur fenty saya, memakai savageXfenty saya, menata rambut saya, mengenakan fentyXpuma, sambil tidak mendengarkan lagu apapun,” salah satunya bercanda di Twitter.
Advertisement
Baca Juga
Aplikasi merek dagang Fenty Hair Rihanna hadir bersama kabar berita bahwa lini pakaian dalam Savage X Fenty miliknya kini bernilai 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp14,4 triliun).
Bulan lalu, LVMH juga mengumumkan bahwa lini busana kelas atas Rihanna, Fenty Fashion, akan menghentikan produksinya kurang dari dua tahun setelah diluncurkan.
Saat Rihanna memasuki bisnis produk perawatan rambut, ia akan bergabung dengan bintang lain yang telah merintis usaha tersebut. Termasuk dalam daftar itu adalah Tracee Ellis Ross, Taraji P. Henson, dan Gabrielle Union yang menawarkan produk khusus untuk jenis rambut keriting alami.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berhias Deretan Kontroversi
Sepak terjang Rihanna di dunia bisnis fesyen dan kecantikan tak semata dihiasi kesuksesan. Ragam kontroversi juga mengikuti jejak langkah usaha pelantun lagu Diamonds tersebut. Yang terbaru, Rihanna sempat menghadapi kemarahan umat Hindu India karena dianggap menghina kepercayaan mereka.
Berdasarkan laporan CNN, promosi lini pakaian dalamnya saat itu menyertakan perhiasan ungu di antara gelang selarasi, sepasang anting besar, dan ukiran bertabur berlian dari dewa berkepala gajah, Ganesha, aksen yang dicap "tak sopan" oleh sebagian umat Hindu dan pengguna media sosial di India.
Pada 2019, ia telah menghadapi serangan publik setelah berpose dengan pakaian dan ornamen Tiongkok untuk sampul Harper's Bazaar Tiongkok. Gambar-gambar itu dimaksudkan menunjukkan apa yang terjadi "ketika ikon gaya barat bertemu estetika timur," kata publikasi tersebut saat itu.
Kemudian, Savage X Fenty juga telah menghadapi kritik dari sebagian umat Muslim, setelah menggunakan lagu berisi ayat-ayat suci Islam selama peragaan busana pakaian dalam pada Oktober 2020.
Label tersebut kemudian meminta maaf dan mengatakan, "Kami benar-benar meminta maaf untuk lagu yang muncul di acara Savage X Fenty. Kami seharusnya tidak menggunakannya. Trek vokal lagu tersebut diganti dan pertunjukan sedang disunting."
Advertisement