Sukses

Cerita Model Wanita yang Kulitnya Keriput di Usia 20-an

Kepercayaan diri Sara yang keriput di usia muda ini membuatnya ingin mendorong wanita lain untuk selalu mencintai tubuhnya sendiri apa adanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kekurangan bisa saja berubah jadi kelebihan. Hal itu dialami oleh seorang model bernama Sara Geurts asal Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS). Ia mengalami kondisi kulit yang langka. Sara mengidap Ehlers-Danlos Syndrome (EDS) tipe 1 dan 22.

Sindrom ini memengaruhi kolagen dan jaringan ikat kulit saat ia masih berusia 10 tahun. Kulitnya jadi keriput, lebih sensitif dan kurang elastis. Masalah ini membuatnya terlihat jauh lebih tua dari wanita seusianya.

Kondisi kulit Sara ini terjadi di area badan, kedua tangan terutama di bawah lengan dan lipatan dekat ketiak, serta leher. Hal ini membuat wanita berusia 29 tahun itu merasa tak percaya diri dan tak pernah mau membicarakan soal sindrom yang ia alami.

"Waktu masih SMA saya berusaha menutupi kondisi ini. Saya tidak ingin orang bertanya-tanya dan saya tidak mau membicarakan kondisi kulit saya ini. Bisa dibilang, ketakutan terbesar saya adalah kulit saya sendiri," ucapnya, dilansir dari The Sun, 19 Maret 2021.

Seiring bertambahnya usia, penampilannya jadi makin terlihat. Namun seiring berjalannya waktu, terutama setelah putus cinta saat berusia 22 tahun, Sara berusaha untuk lebih membuka diri dan mulai mengubah pandangan atas tubuhnya sendiri.

"Saya memang selalu menutupi kulit saya, tapi itu dulu. Sekarang saya merasa kulit saya ini adalah hal paling cantik yang saya miliki," ujarnya.

Sara juga merasa kalau kondisi kulitnya yang kendur dan keriput merupakan hal yang unik tapi harus disyukuri. "Garis-garis yang muncul dan motif yang tercipta karena kondisi ini membuat kulit saya sangat unik dan seperti seni, sangat mengagumkan," ucapnya.

Kepercayaan diri Sara ini membuatnya ingin mendorong wanita lain untuk selalu mencintai tubuhnya sendiri apa adanya. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Tidak Menyembunyikan Kekurangan

Pada 2015, ia pun membagikan ceritanya dalam kampanye 'Love Your Lines' yang digagas oleh dua ibu asal AS untuk merayakan tubuh wanita. Ceritanya itu mendapat respons positif dari banyak pihak. Sara Geurts pun mulai banyak mengunggah penampilan tubuhnya dengan lebih berani dan percaya diri di media sosial.

Ia bahkan kini berprofesi sebagai model karena cukup banyak tawaran datang padanya. Akun media sosialnya di Instagram dan TikTok juga punya banyak pengikut. Ia berharap apa yang dilakukannya bisa membantu wanita lain, terutama yang juga mengalami EDS agar bisa menerima dan merayakan kondisi tubuhnya tanpa menyembunyikan kekurangan.

Meski nantinya hanya bisa menginspirasi sedikit orang, tapi kalau mereka jadi berani konsultasi ke dokter dan tidak merasa sendirian, itu sudah sangat cukup bagi Sarah.

"Saya ingin mereka bisa lebih mudah menjalani self-love dan tidak menyembunyikan kekurangan. Ketidaksempurnaan kita ini adalah kesempurnaan yang perlu kita rayakan," pungkasnya. 

3 dari 3 halaman

3 Wanita di Pusaran Kasus Suap Edhy Prabowo