Sukses

5 Tren Perilaku Wisatawan Indonesia Selama Pandemi

Perjalanan singkat jadi salah satu tren perilaku wisatawan Indonesia selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan, termasuk agenda liburan wisatawan Indonesia. Di tengah berbagai pembatasan, mereka menyiasatinya dengan melakukan perjalanan singkat.

"Untuk wisatawan Indonesia, ada tren (yang terbentuk) di masa pandemi," kata Senior Country Director Agoda Indonesia Gede Gunawan dalam survei Travel in 2021, seperti dikutip dari laman antaranews, Rabu, 8 September 2021.

Sebagaimana telah disinggung, Gede berkata, hasil survei menunjukkan orang yang bepergian saat ini lebih banyak melakukan perjalanan singkat. Artinya, ada kecenderungan staycation.

"Staycation ini, misalnya, wisatawan di Pulau Jawa hanya akan traveling di Pulau Jawa dengan durasi (perjalanan menuju) destinasi yang pendek," kata dia.

Sebelum pandemi, hotel merupakan basis wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, untuk menjelajahi wilayah lokal. Kini, pengunjung domestik dan staycation telah mendominasi rencana perjalanan.

Kebanyakan orang meningkatkan pengalaman akomodasi karena mereka mungkin lebih banyak menghabiskan waktu di hotel. "Sekarang kecenderungannya adalah hotel tersebut dijadikan sebagai destinasi dan dari sinilah mereka mulai menjelajahi untuk mencari pengalaman baru hingga mengeksplorasi fasilitas hotel," ujar Gede.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Lima Tren Perilaku Wisatawan Indonesia

Berdasarkan survei oleh Agoda, terdapat lima tren perilaku wisatawan Indonesia di masa pandemi. Sebanyak 42 persen orang Indonesia cenderung melakukan perjalanan singkat, 37 persen responden ingin mengeksplorasi tujuan wisata lokal yang baru, dan 30 persen ingin mencari pengalaman sebagai bagian dari akomodasi mereka.

"Ada yang menarik dari survei bahwa wisatawan Indonesia saat ini juga sangat gemar menjelajahi destinasi-destinasi lokal baru. Kalau dulu, misalnya, wisatawan hanya terpaku berkunjung ke Pantai Kuta yang sangat populer di Bali, sekarang mungkin mereka akan menjelajahi destinasi-destinasi baru, baik yang masih di Bali maupun di tempat-tempat lain," ujar Gede.

Dua tren sisanya menunjukkan 29 persen responden menggunakan situs perjalanan online untuk memesan keperluan perjalanan. Sementara, 27 persen orang Indonesia memperlakukan akomodasi sebagai destinasi, bukan hanya tempat untuk beristirahat.

3 dari 4 halaman

Diminati di Luar Negeri

Staycation tak hanya diminati di dalam negeri selama pandemi, tapi juga di luar negeri, khususnya Eropa. Masyarakat di Eropa mencari cara mengisi libur musim panas dan staycation dijadikan opsi berlibur mereka.

Pelancong memilih penginapan Connemara hingga rumah perahu di Berlin, lereng ski Swedia, juga taman aktivitas di Inggris. "Orang-orang masih ingin berlibur," ujar Direktur Pengelola Love Connemara Cottages Irlandia, Terry O'Toole, dilansir dari laman Arab News.

O’Toole menyebut 80--90 persen dari 100 rumah liburan Love Connemara dipesan penuh untuk Juli dan Agustus 2021 dalam satu bulan. Ketika pembatasan Covid-19 dicabut pada periode yang sama tahun lalu, dia bisa menyewakan properti tiga kali lebih banyak.

4 dari 4 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan