Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak tempat wisata indah di Imdonesia yang bisa dijadikan pilihan untuk sesi pemotretan prewedding. Pilihan pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar juga termasuk indah dan menarik, yaitu di sebuah desa wisata bernama Desa Ratenggaro dan Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aurel dan Atta beberapa waktu lalu berkunjung ke desa itu, saat mereka liburan ke Sumba dan diunggah ke media sosial. Pasangan yang baru saja melakukan proses lamaran dan siraman ini tampil kompak mengenakan kain tenun Sumba, dan bergandengan tangan saat berfoto. Mereka juga terlihat berfoto di dekat pantai Ratenggaro.
"1 bulan yang lalu punya wish pengen bisa ke sumba sama doi, dan pas bulan ini kita 1 tahun," tulis Aurel di akun Instagramnya pada Januari lalu.
Advertisement
Baca Juga
Ratenggaro sendiri terletak di desa Umbu Ngedo, sekitar 30 Kilometer dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya. Lokasi ini nyaris sempurna, dikarenakan perpaduan antara wisata alam dan budaya.
Dilansir dari laman merdeka.com dan Indonesia Kaya, Desa Ratenggaro berasal dari kata “Rate” yang berarti kuburan, dan “Garo” yang berarti penduduk pertama yang mendiami desa tersebut.
Mengunjungi Desa Ratenggaro di daerah Sumba ini, seakan membuat wisatawan kembali ke zaman megalithikum. Terletak berdekatan dengan Pantai Ratenggaro, Anda bisa langsung disuguhi pemandangan pantai yang indah.
Salah satu tempat yang paling ikonik di sana adalah rumah adatnya yang disebut Uma Kelada. Atap rumahnya berbahan dasar jerami dan tinggi atapnya didasarkan atas status sosial mereka. Bentuk bangunannya seperti rumah panggung yang terdiri dari empat tingkat. Aurel dan Atta juga mengunggah foto-foto dengan latar rumah adat tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Naik Kuda di Pantai
Selain terkenal dengan rumah adatnya, Desa Ratenggaro juga terkenal dengan kubur batunya. Ada 304 buah kubur batu dan tiga di antaranya berbentuk unik dan terletak di pinggiran laut.
Ukuran dan pahatan pada tiap kubur batu semakin menambah kesan magis dan mendalam pada peninggalan leluhur. Bentuknya yang menyerupai meja datar dan berukuran besar terlihat sangat kokoh meskipun setiap harinya selalu terkena hantaman angin kencang dari arah laut yang terletak di belakang kampung.
Selain batu kubur leluhur atau raja, terdapat pula batu kubur warga Rotenggaro lainnya dengan ukuran yang lebih kecil
Warga di kampung adat Ratenggaro juga menawarkan jasa menunggang Sandelwood, kuda khas Sumba ketika ingin mengitari pesisir pantai, atau untuk mengelilingi rumah adat satu per satu dalam kampung tersebut.
Seperti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Anda juga bisa mengagumi pantainya yang eksotis, Di pantai, Anda bisa menoleh sedikit ke belakang untuk sekedar melihat atau mengabadikan foto dengan latar belakang barisan atap rumah adat, yang menjulang tinggi.
Advertisement