Liputan6.com, Jakarta - Bagi penggemar kuliner, nama Zanzibar bukan nama asing bagi mereka. Karena kepulauan tersebut dikenal sebagai penghasil rempah yang mendunia, seperti cengkih, kayu manis, kapulaga, dan rempah-rempah lainnya.
Zanzibar adalah nama sebuah daerah administratif semi otonom dari Tanzania di Afrika bagian timur. Pariwisata jadi sektor andalan dan baru-baru ini turis yang berkunjung ke sana diperingatkan agar tak berpakaian minim di tempat umum.
Advertisement
Baca Juga
Mereka dilarang mengenakan pakaian minim saat menjelajahi pulau Zanzibar karena bisa mengakibatkan hukuman berat bagi operator tur dan pemandu wisata.
Menteri Pariwisata Zanzibar, Lela Muhamed Mussa, mengatakan insiden ketelanjangan publik baru-baru ini telah mendorongnya untuk mengulangi aturan yang, jika dilanggar, dapat dikenakan denda hingga 2.000 dolar AS atau Rp287 juta.
"Saat ini banyak turis di Zanzibar terlihat telanjang bulat di tempat umum," kata Mussa, seperti dikutip dari laman CNN, Sabtu, 20 Maret 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aturan yang Ada
Lela mengatakan turis akan dibebaskan dari denda karena itu adalah tanggung jawab pemandu wisata dan operator untuk memastikan kode etik yang sudah lama diberlakukan Zanzibar.
"Jika Anda seorang pemandu wisata dan Anda memiliki turis yang berpakaian tidak senonoh di tempat umum, Anda akan didenda antara 700-- 1.000 dolar AS - tergantung pada tingkat keparahan masalah," kata dia. "Seorang operator yang ditemukan di tempat umum dengan turis berpakaian minim akan dihukum antara 1.000--2.000 dolar AS." imbuh dia.
Lela mengharapkan turis menghormati perbedaan yang dimiliki dari berbagai negara dan orang yang berbeda, tetapi merupakan tanggung jawab pengunjung untuk memahami praktik budaya dan kode etik Zanzibar sebelum mereka datang ke negaranya.
"Saat berada di tempat umum di sini di Zanzibar, turis harus menutupi tubuh mereka - dari bahu hingga bagian bawah perut - dan hingga lutut," Mussa menambahkan. "Tidak ada yang baru di sini. Itu hanya pengingat akan hukum yang ada."
Advertisement