Liputan6.com, Jakarta - Adalah Yumi Nu, model plus size Asia pertama yang mencatat sejarah dengan muncul dalam edisi baju renang majalah Sports Illustrated. Nu, yang juga seorang penulis lagu dan keponakan DJ terkenal Steve Aoki, adalah perempuan keturunan Jepang-Belanda.
"Rahasia ini terungkap!!! Saya adalah rookie @si_swimsuit 2021! Sungguh suatu kehormatan luar biasa berada di majalah yang inklusif dan indah, yang telah mendorong batas sejak awal. Saya sangat bangga membuat sejarah sebagai model Asian Curves Sports Illustrated pertama," tulis Nu di Instagram-nya, baru-baru ini.
Representasi tipe tubuh plus size tercatat masih jarang terjadi di komunitas Asia di Amerika Serikat dan di negara-negara Asia, di mana standar kecantikan tradisional masih jadi norma.
Advertisement
Baca Juga
Baru minggu lalu saat Hiroshi Sasaki, kepala direktur kreatif eksekutif Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo musim panas ini, mengundurkan diri setelah mengusulkan agar plus size advocat Jepang, Naomi Watanabe, "turun dari langit" dengan kostum babi untuk mengambil peran selama upacara pembukaan Olimpiade.
Dalam video yang juga diunggah di Instagram, Nu bicara terang-terangan tentang kepercayaan diri jadi wanita plus size Asia-Amerika. "Untuk wanita Asia-Amerika, sangat memalukan jika Anda memamerkan tubuh dan merasa seksi. Saya pikir, bagi saya sebagai model plus size, kami harus berevolusi dan melawan ini," katanya.
"Saya bertubuh besar dan merupakan orang Asia. Makanya saya seperti, ini penting,'' lanjut sang model plus size. "Saya ingin melakukan sebanyak yang saya bisa untuk menunjukkan pada orang lain bahwa kita tidak harus jadi mungil dan kecil. Saya dapat mengatakan, saya tahu bahwa dalam diri saya, saya cantik."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukungan bagi Wanita Plus Size
Fenomena ini juga sejalan dengan banyak rumah mode dunia yang mulai menyertakan keberagaman, terutama dalam pemilihan model fashion show mereka. Figur dari berbagai negara, seperti Nu, bermunculan dan menjadi bagian dalam pergerakan dunia modeling yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Dukungan tersebut juga didorong banyaknya label busana yang sengaja menghadirkan kategori plus size, termasuk lini pakaian dalam milik superstar pop Rihanna. Komunitas wanita plus size juga secara konstan bermunculan, menyuarakan kampanye-kampanye yang di waktu sekarang lebih banyak dilakukan secara virtual.
Selain plus size, lini mode juga tengah berkenalan secara lebih akrab dengan busana ukuran inklusif. Melansir laman South China Morning Post, Selasa (23/3/2021), tidak seperti plus size yang hanya menawarkan ukuran di atas kisaran US0 hingga 12 dalam pengukuran tradisional, merek ukuran inklusif menawarkan size tradisional dan plus yang bisa melayani lebih banyak perempuan.
Advertisement