Liputan6.com, Jakarta - Bila Jakarta punya Ragusa dan Malang jadi rumah bagi Toko Oen, Surabaya diwakili Zangrandi sebagai wujud eksistensi kedai es krim legendaris. Sayang, panjang catatan perjalanan usaha yang semula diinisiasi keluarga berdarah Italia itu mesti terhenti, setidaknya sementara.
Melansir dari laman resminya, Rabu (24/3/2021), es krim di kedai ini berdasar pada resep ciptaan perempuan bernama Nyonya Roberto Zangrandi alias Mevrouw (sebutan nyonya dalam Bahasa Belanda) Zangrandi. Ia menggunakan bahan-bahan alami dalam proses produksi es krim.Â
Advertisement
Baca Juga
Awalnya, Es Krim Zangrandi hanya punya empat pilihan rasa, yaitu vanila, cokelat, stroberi, dan moka, dengan tiga menu signature tutti frutti, macadonia, dan es krim soda. Setelah 30 tahun menjalankan bisnis, pada era 1960-an, Roberto Zangrandi dan keluarga memutuskan pulang ke Italia. Restoran dan resep Es Krim Zangrandi akhirnya dijual kepada pengusaha winery, Adi Tanumulia.
Pengumuman Penutupan Sementara
Di tengah limpahan kabar nahas atas penutupan gerai makan legendaris dunia di masa pandemi COVID-19, [Es Krim Zangrandi]( "") pun masuk dalam daftar tersebut. Melalui akun Instagram-nya, awal minggu ini, mereka mengumumkan penutupan sementara, baik di Jl. Yos Sudarso maupun Pasar Atom Mall, Surabaya.
"Mohon maaf, kami akan tutup untuk sementara waktu untuk perhitungan stok inventaris hingga pengumuman selanjutnya. Terima kasih," tulis pihaknya singkat.
Pengumuman ini pun membuat warganet harap-harap cemas. Kebanyakan dari mereka terang-terangan mengungkap keengganan penutupan permanen Es Krim Zangrandi. Sebagian ada yang berat akan nostalgia, sementara ada pula yang mengungkap belum sempat mampir mencicip es krim di sana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sempat Hanya Layani Take Away
Menurut Jawa Pos, pada Senin, 22 Maret 2021, pihak Es Krim Zangrandi masih melayani pelanggan hanya untuk pemesanan take away. Minggu, 21 Maret 2021, merupakan hari terakhir pihaknya menyediakan layanan dine-in.
Di hari layanan take away, Zangrandi tidak lagi menyediakan berbagai menu es krim. Hanya ada es krim cup berukuran 300 gram. Rasa es krimnya pun tidak beragam seperti biasa karena untuk menghabiskan stok.
Advertisement
Catatan Kasus Hukum
Sebelum tutup sementara, menurut laporan Antara, bisnis itu sempat menghadapi konflik antarpemegang saham yang akhirnya diproses secara hukum pada tahun lalu. Empat terdakwa dalam kasus ini adalah Willy Tanumulia, Grietje Tanumulia, Emmy Tanumulia, dan Fransiskus Martinus Soesetio, yang dilaporkan saudara kandung mereka, Evy Susantidevi Tanumulia.
Keempatnya jadi terdakwa dalam kasus penggelapan saham senilai Rp10 juta. Namun, perkara tersebut berakhir damai pada Agustus 2020 sebelum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya membacakan putusan pada empat terdakwa.
Tonic Tangkau, kuasa hukum Evy Susantidevi Tanumulia, sempat menjelaskan bahwa para terdakwa telah mengajukan akta perdamaian. "Sejak awal kami selalu mendorong ke arah perdamaian karena Zangrandi merupakan perusahaan keluarga. Saat perkara ini masih dalam tahap penyelidikan di tingkat kepolisian dan kejaksaan juga pernah didorong ke arah perdamaian," tuturnya.
Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19
Advertisement