Liputan6.com, Jakarta - Sebagai generasi penerus, anak-anak mesti diedukasi sedini mungkin akan pentingnya keberadaan air bersih. Ini, menurut Head Corporate Relation and Communications Suntory Garuda Beverage (SGB), Evelyn Indriani, bahkan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kelangsungan berkah air.
Pembahasan akan peran krusial air bersih pun kembali disoroti dalam peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret. "Semua orang punya peran dalam menghargai air," katanya dalam diskusi grup Pelestarian Air Bersih di Sekolah secara virtual, Rabu (24/3/2021).
Pihaknya, di samping menggagas Mizuiku, program edukasi pelestarian air dan lingkungan, juga telah meluncurkan sebuah gim sebagai medium pembelajaran. "Namanya Mizu Adventure, dan itu bisa diunduh di ponsel berbasis Android maupun iOS," imbuh Evelyn.
Advertisement
Baca Juga
Ia menyambung, gim tersebut merupakan permainan edukasi yang mengajak anak belajar menghemat air, menanam pohon, dan memilah sampah. "Ada interaksi-interaksi menyenangkan sekaligus fakta menarik yang disajikan dalam gim tersebut," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga merilis board game bertajuk "Bermain Bersama Teman!" yang memungkinkan anak-anak mencari mata air dengan menghemat air dan memilah sampah. Evelyn menuturkan, "Semisal nanti mendapat banyak dukungan, kami akan mengembangkan terus gim-gim ini."
Ia juga meyinggung tentang empat area edukasi program Mizuiku yang telah berlangsung selama tiga tahun di Indonesia. Pertama, memahami daur air. "Jangan sampai anak saat ditanya air berasal dari mana, jawabnya dari keran. Padahal tidak seperti itu," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
4 Area Edukasi Mizuiku
Materi daur air, Evelyn menjelaskan, bermaksud mengajak anak-anak memahami sumber air bersih, dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air di Bumi.
Kedua, mencegah pencemaran air, di mana anak-anak akan diperlihatkan berbagai bentuk pencemaran air dan langkah pencegahan, mulai dari lingkungan rumah sampai sekolah.
Ketiga, konservasi air. Anak-anak akan ditunjukkan perbedaan tanah yang ditanami pohon dan bagaimana aksi ini bisa meningkatkan cadangan air dalam tanah, sekaligus menyelamatkan lingkungan.
Terakhir, menjaga air tetap bersih. Ini bermaksud meningkatkan pemahaman anak akan pemilahan sampah agar dapat diproses kembali. Juga, materi pembuatan lubang biopori dan aksi mendukung bank sampah.
"Tahun ini Mizuiku rencananya akan tetap berlangsung. Mulai dari festival pada bulan Agustus. Kemudian, disambung pelatihan bersertifikat bagi tenaga pendidik di bulan September. Kelas Mizuiku pertama pada bulan Oktober yang nantinya anak-anak akan presentasi sendiri," Evelyn menjabarkan.
Disusul dengan kelas Mizuiku kedua pada bulan November sampai akhirnya wisuda, serta pembagian edu kit unuk sekolah dan siswa.
Advertisement