Liputan6.com, Jakarta - Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Dengan luas 2.853 km persegi, Palangka Raya pada 1957-1972 dikenal dengan sebutan Palangkaraja. Menurut catatan sensus 2020, Kota Palangka Raya berpenduduk sebanyak 299.691 jiwa.
Kota itu dihuni berbagai macam suku bangsa, dengan tiga suku dominan, yaitu Dayak, Banjar, dan Jawa. Dalam bahasa Dayak Ngaju, Palangka Raya memiliki makna tempat tinggal yang besar atau luas. Secara harfiah, Palangka Raya berarti sebagai tempat tinggal yang luas dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan RI).
Terdapat spot menarik yang perlu Anda datangi saat berkunjung ke kota ini. Salah satunya yakni Tugu Bung Karno. Di tempat itulah Presiden ke-1 RI tersebut meletakkan batu pertama yang menandai lahirnya Ibu Kota Kalimantan Tengah pada 1957.
Advertisement
Apa lagi yang menarik dari Palangka Raya? Liputan6.com merangkum enam fakta yang dikutip dari berbagai sumber, Jumat, 26 Maret 2021.
Baca Juga
1. Diresmikan Bung Karno
Melansir dari laman Palangkaraya.go.id, pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang panjang. Puncaknya pada 23 Mei 1957 dengan keluarnya Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah.
Sejak itulah, Provinsi Kalimantan Tengah resmi menjadi daerah otonom. Tanggal itu sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya dipancangkan oleh Sukarno sebagai Presiden RI pada 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen atau Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah, Pahadut.
Desain monumen mengandung makna mendalam. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan RI. Tugu Api yang berarti api tidak kunjung padam, semangat kemerdekaan, dan membangun. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang. Kemudian, Segi Lima Bentuk Tuga melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kota Minim Gempa
Palangka Raya minim akan terjadinya gempa bumi dikarenakan letaknya yang jauh dari batas lempeng. Itu pula yang jadi alasan masyarakat Palangka Raya tidak pernah ada yang membangun bangunan anti-gempa.
Kendati demikian, beberapa wilayah di Palangka Raya ini rawan longsor akibat memiliki kontur tanah gambut. Pemerintah setempat masih terus mengkaji wilayah yang tepat untuk dijadikan “markas” pemerintah, yang kemungkinan akan berada di wilayah utara Palangka Raya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
3. Masjid Berornamen Khas Dayak
Palangka Raya dikenal dengan objek wisata religinya yang unik, yaitu Masjid Raya Darussalam Palangka Raya. Salah satu masjid tercantik di Indonesia memiliki ornamen yang khas, yakni terdapat orbamen talawang atau perisai khas Suku Dayak berukuran raksasa. Masjid ini juga dihiasi kaligrafi kalimat tauhid yang didesain menggunakan model khat Kufi. Simbol tersebut melambangkan ketauhidan untuk Islam dan merah putih untuk Indonesia.
Masjid ini dibangun sejak 1984-an di atas lahan tanah seluas lima hektare yang berada di kawasan Islamic Center Palangka Raya. Masjid ini disebut sebagai salah satu bangunan masjid termegah di Kalimantan Tengah.
4. Dari Dalam dan Atas Tanah
Dengan luas wilayah yang cukup besar, Palangka Raya memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar. Sektor kehutanan, perkebunan, pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, industri, hingga pariwisata menjadi andalan pemerintah setempat.
Untuk kehutanan misalnya, Palangka Raya mempunyai potensi di industri pengolahan kayu, tanaman gaharu, dan lebah madu. Untuk perkebunan, mayoritas di Palangka Raya adalah kebun karet, sawit, kelapa, dan jambu mete.
Di sektor pertanian, salah satunya tanaman padi gogo dan palawija. Sementara, peternakan terdapat ternak babi, ayam buras, bebek, sapi, hingga kambing. Palangka Raya juga memiliki potensi di bidang perikanan, terutama budi daya ikan dalam karamba dan karamba jaring apung, serta lahan darat untuk budi daya ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan di antaranya patin, nila, gurame, bawal, betok, lele, dan lainnya.
Advertisement
6. Pesona Sungai dan Taman Nasional
Palangka Raya dilintasi sungai yang besar, yakni Sungai Kahayan. Di bantaran sungai itu, sedikitnya ada belasan perahu wisata berkapasitas sepuluh orang, juga Kapal Motor Lasang Teras Garu yang lebih besar.
Melipir ke tepi, terdapat Tugu Proklamator Bung Karno juga cukup menarik perhatian para wisatawan. Tugu yang juga merupakan Tugu Peringatan Provinsi Kalteng ini berada sekitar 300 meter dari kawasan Flamboyan. Dari tempat ini, Anda bisa menikmati senja terbaik dengan pemandangan Jembatan Kahayan.
Ada pula Taman Nasional Sebangau yang posisinya di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Taman nasional itu sebenarnya membentang di dua kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah, salah satunya Palangka Raya. Taman nasional ini merupakan habitat asli orangutan. Luasnya yang mencapai 568.700 hektare juga menjadi tempat hidup bagi 808 jenis tumbuhan, 15 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 jenis ular.
6. Makanan Khas Palangka Raya
Percampuran suku dan budaya telah membuat makanan khas Palangka Raya memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya yakni Karuang, terbuat dari daun singkong yang ditumbuk halus. Panganan tradisional Palangka Raya ini diolah dengan kuah kental yang kaya akan rempah-rempah dan dicampur dengan terong kecil, kacang tanah, dan ikan teri.
Makanan khas Palangka Raya selanjutnya adalah Bangamat yang diolah dari daging kelelawar dan sayur jantung pisang dengan kuah rasa gurih yang khas. Selain itu, ada kue gagatas, yakni camilan yang terbuat dari beras ketan dengan lapisan gula pada bagian luar. (Melia Setiawati)
Akar Bajakah dari Kalimantan
Advertisement