Liputan6.com, Jakarta - Terri Irwin telah sering menyebut mendiang sang suami, Steve Irwin, sebagai cinta dalam hidupnya. Namun, sebelum pasangan itu menikah, pecinta satwa liar itu mengaku bahwa Steve sempat berbohong dan dusta itu membuat Terri "benar-benar hancur."
Melansir laman news-com.au, Senin, 29 Maret 2021, pertemuan perdana keduanya terjadi saat Terri, perempuan asal Oregon, Amerika Serikat, mengunjungi Australia pada 1991 silam. Ia bertemu bintang Crocodile Hunter itu di kebun binatang dan langsung tertarik, tapi di sisi lain yakin Steve sudah punya pacar.
"Kami tidak terlalu muda saat pertama bertemu," kata Terri pada US Weekly. "Steve berusia 29 tahun dan saya 27 tahun. Jadi, hal pertama yang Anda pikirkan adalah, 'Ia mungkin sedang menjalin hubungan.'"
Advertisement
Baca Juga
"Tapi, saya tidak tahu bagaimana mengatakan, 'Hai, kita baru saja bertemu. Apakah Anda punya pacar?' Saya pikir ia agak merasakan itu, jadi berkata, 'Apakah Anda ingin bertemu pacar saya?'"
"Saya benar-benar merasa hancur," Terri mengaku, hanya untuk menyadari bahwa Steve tidak mengatakan yang sebenarnya. "Kemudian ia berteriak, 'Hei, Suey,' dan muncullah seekor anjing kecil, Suey. Saya langsung berpikir, 'Boom! Tidak punya pacar!'"
Mereka pun akhirnya menemukan banyak kesamaan yang menyenangkan. Steve langsung terpesona mengetahui bahwa turis Amerika itu telah memulai fasilitas rehabilitasi satwa liarnya sendiri, Cougar Country, yang berspesialisasi dalam mamalia pemangsa, lapor New Idea.
Setelah Steve Irwin mendengar tentang kecintaan Terri pada hewan, cinta mereka melesat dengan sangat cepat. Hanya setahun setelah pertemuan pertama, pasangan pecinta satwa liar itu menikah di rumah Terri di Oregon sebelum kembali ke Negeri Kanguru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jika Tidak Menikah dengan Steve, Saya Tidak akan Menikah
Alih-alih berbulan madu, pengantin baru Steve dan Terri Irwin memulai misi penyelamatan buaya dan merekam seluruh perjalanan. Dengan demikian, lahirlah serial dokumenter The Crocodile Hunter.
Saat Terri mengubah nama belakangnya jadi Irwin, pasangan itu memperbarui tanda di luar taman margasatwa mereka yang sedang tumbuh jadi Kebun Binatang Australia. Dalam proses itu, mereka juga menyambut kelahiran anak pertama keduanya, Bindi, pada 1998.
Nama anak sulung keduanya diambil dari nama salah satu buaya favorit Steve dan berarti 'gadis muda' dalam dialek pribumi Australia. Lima tahun kemudian, pada 2003, Bindi kecil mendapat seorang saudara laki-laki saat Steve Robert lahir.
Selain mengurus keluarga dan Kebun Binatang Australia, pasangan itu juga mengisi hari-hari mereka dengan membuat film dokumenter tentang hewan untuk membagikan pesan konservasi ke seluruh dunia. Sampai, "bencana" datang ke keluarga itu pada 2006.
Pada 4 September 2006, Steve sedang snorkeling di Great Barrier Reef ketika ia secara tragis disambar ikan pari. Kecelakaan fatal berujung kepergian pecinta satwa liar itu membuat istri dan kedua anaknya berduka bersama banyak orang dari negara-negara lain.
Dalam sebuah wawancara emosional dengan Ahn Do untuk Ahn's Brush With Fame, beberapa tahun lalu, Terri sempat menahan air mata saat mengungkap bahwa ia tidak akan pernah berpaling pada orang lain. Terri percaya Steve adalah belahan jiwanya dan menjelaskan bahwa ia tidak tertarik untuk berkencan dengan siapa pun.
"Dalam 10 tahun sejak itu (kematian Steve), saya belum pernah berkencan, bahkan tidak berpikir untuk berkencan, karena saya tidak takut sendirian," jelasnya. "Sangat sulit hidup tanpa Steve. Saya hanya kesepian untuk Steve jika itu masuk akal."
"Saya selalu berpikir, jika saya tidak menikah dengan Steve, saya tidak akan menikah," tutupnya.
Tidak semua orang bisa dan punya kesempatan untuk bertemu dengan belahan jiwa dan saling memberikan cinta abadi hingga lanjut usia sampai maut memisahkan. Seribu Kali Cinta merupakan ungkapan tekad untuk memberikan cinta abadi kepada sang belahan jiwa.
Advertisement