Liputan6.com, Jakarta - Semakin banyak perusahaan yang menciptakan beragam produk ramah lingkungan. Hal itu juga dilakukan oleh NOS, sebuah biro desain asal Meksiko, yang baru saja menciptakan sikat gigi untuk perusahaan Everloop.
Beberapa desainer seringkali mencoba untuk membuat gagang sikat gigi dari bahan bambu. Namun, masalah tersebut pada polusi tidak sepenuhnya terselesaikan. Hal tersebut dikarenakan banyak sikat gigi bambu yang masih menggunakan bulu sikat berbahan nilon.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menanggulanginya,, NOS mengembangkan solusi desain sikat gigi yang lebih mengurangi sampah plastik. Konsep utama pada sikat gigi tersebut yakni memanfaatkan bambu halus sebagai bulu seikat, sedangkan badan sikatnya terbuat dari plastik daur ulang.
Mengutip NOS Design dari Instagram resmi mereka, Selasa (30/3/2021), kepala sikat gigi Everloop memiliki mekanisme seperti klip. Hal itu memungkinkan pengguna dapat membuka dan menutup saat akan mengganti set bulu sikat baru yang telah disediakan.
Bulu-bulu sikat yang digunakan pada sikat gigi Everloop ini tidak dirancang dari bahan plastik sama sekali. Hanya bambu yang digunakan hingga membuatnya 100 persen bisa dikompos.
Sikat gigi Everloop memiliki empat varian warna, yakni krem, hijau, cokelat, dan putih. Setiap sikat gigi dilengkapi dengan delapan set bulu sikat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berguna Lebih Lama
Berdasarkan petunjuk penggunaan, sikat gigi itu dapat digunakan hingga dua tahun. Dibandingkan sikat gigi konvensional yang hanya dapat digunakan selama tiga bulan saja, sikat gigi jelas akan menekan jumlah sampah sikat gigi plastik.
Selain sikat gigi yang berbahan dasar ramah lingkungan, NOS juga mendesain wadah sikat gigi yang terbuat dari bubur kertas thermoform. Bahan itu bisa terurai 100 persen di alam jika dibuang.
Dikutip dari Waste-Ed, setiap tahunnya ada satu juta sikat gigi yang dibuang ke tempat sampah. Itu pun hanya angka di Amerika Serikat.(Melia Setiawati)
Advertisement