Liputan6.com, Jakarta - Status gizi yang baik menjadi salah satu prasyarat tumbuh kembang anak secara optimal. Susu menjadi andalan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak, terutama untuk kalsium.Â
Namun, ahli nutrisi Emilia E. Achmadi mengungkapkan persentase kecukupan kalsium pada anak banyak yang menurun drastis setelah usia dua tahun. "Kebanyakan anak-anak berhenti mengonsumsi susu di usia dua tahun," kata dia dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis, 1 April 2021.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan kebiasaan minum susu itu juga berpengaruh pada kecukupan vitamin D dan kalsium. Menurut Emilia, asupan vitamin D dan kalsium pada anak-anak berusia 2--11 tahun termasuk rendah.
Untuk mengatasi ketidaksukaan anak pada susu, ia menawarkan yoghurt sebagai alternatif. Seluruh mikronutrien yang dibutuhkan tadi tersedia dalam produk susu terfermentasi tersebut. Selain itu, yoghurt juga mengandung protein, probiotik, dan serat pangan.
Bersama protein, kalsium dibutuhkan anak-anak dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Serat pangan bermanfaat untuk menormalkan pergerakan usus, mendukung kesehatan usus, menurunkan kolesterol, dan membantu mencapai berat badan ideal. Sementara, probiotik adalah baakteri baik untuk kesehatan usus yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengeluarkan bakteri buruk dari tubuh.
"Saat ini, mungkin banyak orangtua yang cemas akan kandungan gula yang terdapat dalam produk olahan susu seperti yoghurt. Namun, menurut Nutrition Journal 2017 ciptaan Azais-Braesco V et al., yoghurt hanya mengandung 1-8 persen gula alami dan 4-9 persen gula tambahan, membuatnya aman untuk dikonsumsi anak," Emilia menjelaskan.
Ia menyarankan agar orangtua menyediakan yoghurt sebagai salah satu camilan anak. Terlebih, yoghurt mudah dikreasikan menjadi beragam camilan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pentingnya Kemasan
Merespons hal itu, Greenfield merancang kemasan yoghurt khusus untuk anak-anak. Tersedia dalam dua bentuk, botol dan pouch, yang mudah digenggam anak. Selain berukuran lebih kecil dari kemasan reguler, warnanya juga lebih menarik dilengkapi dengan karakter-karakter lucu.
"Porsi Greenfields Kids Yogurt Pouch dan Kids Yogurt Drink yang telah disesuaikan untuk anak juga dapat digunakan oleh orangtua untuk mengajarkan anak agar terbiasa menghabiskan makanan," ujar Syahbantha Sembiring, Indonesia Country Head Marketing & Sales PT. Greenfields Dairy Indonesia.
Psikolog Jovita Ferliana menambahkan bahwa kemasan yang menarik dapat memengaruhi keinginan anak untuk membeli sebuah produk. Ia mengutip hasil studi yang dilakukan Ike-Elechi Ogba dan Rebecca Johnson sebagai hasil rujukan. Maka, mendesain kemasan semenarik mungkin untuk produk-produk sehat bisa membantu mengalihkan keinginan anak dari camilan yang kurang sehat.
"Karena anak-anak cenderung memproses informasi secara visual, mereka akan lebih tertarik terhadap produk yang berwarna cerah dan menampilkan karakter yang mereka suka," tuturnya.
Â
Advertisement