Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat, khususnya yang sedang menghadapi kesulitan penting untuk mengetahui kemampuan resiliensi. Menurut Tara de Thouars selaku psikolog klinis dan penulis buku The Happy Therapy Book, relisiensi merupakan kemampuan untuk bangkit dan beradaptasi ketika sedang dalam kesulitan.
Adaptasi inilah yang akan membantu untuk dapat kembali menata dan melanjutkan kehidupan manakala dia mengalami suatu kesulitan. Orang yang resiliensinya tinggi akan memiliki daya juang yang tinggi dan gigih dalam menghadapi masalah, sedangkan mereka yang rendah resiliensinya rendah mudah depresi, stres, sehingga mempengaruhi fisik dan mental.
Advertisement
Baca Juga
“Menurut study dari University of Pennsylvania, orang yang memiliki resiliensi memiliki kecenderungan sukses yang lebih tinggi. Selain itu, orang yang resilien memiliki skor kegigihan sebanyak 96 persen dibandingkan yang tidak resilien hanya memiliki skor kegigihan 49 persen saja,” ujar Tara dalam acara Virtual Media Briefing Mi ABC Selera Pedas, Selasa, 31 Maret 2021.
Tara juga menjelaskan bahwa kegigihan merupakan salah satu komponen dari resiliensi yang dapat memprediksi kesuksesan seseorang dalam berkarir atau hal lainnya. Berikut tujuh kemampuan resiliensi yang harus dimiliki seseorang menurut pemaparan Tara.
1. Regulasi Emosi
Kemampuan untuk tetap tenang dalam kondisi yang menekan. Orang yang kurang memiliki kemampuan untuk mengatur emosi akan mudah mengalami kesulitan dalam membangun dan menjaga hubungan terhadap orang lain. Sementara orang yang memiliki kemampuan untuk mengatur emosinya dengan baik dan memahami emosi orang lain akan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
2. Kontrol Impuls
Ini merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan, dan tekanan yang muncul dari dalam diri. Orang yang memiliki kemampuan kontrol impuls yang rendah akan cepat mengalami perubahan emosi, kehilangan kesabaran, dan agresif. Kemampuan mengedalikan impuls berkaitan juga dengan kemampuan regulasi emosi yang dimiliki seseorang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Optimisme
Orang yang resilien merupakan orang yang optimis. Optimisme sangat berkaitan dengan karakteristik pada seseorang. Sikap optimisme dapat dilihat dari cara berpikir mereka yang mengatakan bahwa situasi yang sulit suatu saat nanti akan berubah menjadi situasi yang lebih baik.
4. Kemampuan Analisis Masalah
Ini merupakan kemampuan pada seseorang untuk mengidentifikasikan secara akurat penyebab dari permasalahan yang sedang dihadapi. Orang yang tidak mampu mengidentifikasi masalah secara tepat, akan terus menerus berbuat kesalahan yang sama. Mereka yang resilien mampu mengidentifikasi semua penyebab yang menyebabkan kesulitan dalam hidup. Orang yang resilien juga tidak akan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat.
5. Empati
Kemampuan untuk memahami dan memiliki kepedulian terhadap seseorang sangat penting. Kebanyakan orang yang memiliki kemampuan berempati cenderung memiliki hubungan sosial yang positif, sedangkan ketidakmampuan berempati berpotensi menimbulkan kesulitan dalam hubungan sosial.
6. Keyakinan Diri
Kita mampu memecahkan masalah yang dihadapi hingga akhirnya dapat mencapai kesuksesan pada orang tersebut. Keyakinan diri dapat berpengaruh terhadap prestasi yang diraih, kesehatan fisik dan mental, bahkan perkembangan karier. Seseorang yang memiliki keyakinan pada kemampuan untuk memecahkan masalah akan tampil sebagai pemimpin yang sukses.
7. Mencari Bantuan
Bantuan dari orang lain dapat menyelesaikan masalah baik personal maupun interpersonal. Tidak boleh malu dalam mencari bantuan, karena bagaimana oun juga kita tak bisa bergerak sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. (Melia Setiawati)
Advertisement