Liputan6.com, Jakarta - Menghidrasi kulit tak hanya soal memiliki tampilan lebih menarik, tapi juga memastikan lapisan kulit kian sehat. Mengilhami kecantikan perempuan Jepang, merek skincare asal Negeri Sakura, Momopuri, menghadirkan rangkaian skincare yang sekarang juga bisa dimanfaatkan wanita Indonesia.
Memanfaatkan ekstrak buah persik sebagai bahan utama, menurut keterangan pers pada Liputan6.com, beberapa waktu lalu, rangkaian produk perawatan kulit wajah ini fokus menutrisi kulit, menjaga kondisi kulit senantiasa seimbang, dan memperkuat perlindungan kulit melalui skin barrier yang sehat.
"Buah peach (persik) merupakan buah musim panas di Jepang yang memiliki kadar air tinggi dan kaya akan vitamin. Salah satu kandungannya, yaitu ceramide, berfungsi memperkuat dan menjaga skin barrier," kata Lia Wijaya, Brand Manager Momopuri Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Selain ekstrak buah persik, rangkaian skincare ini juga dilengkapi kandungan Lactobacillus blend yang diklaim mampu menjaga bakteri baik pada kulit dan Hyaluron untuk meningkatkan kelembapan agar kulit tetap kenyal.
Juga, vitamin C untuk mencerahkan kulit, vitamin A dan E guna meningkatkan regenerasi kulit, serta ekstrak daun persik dan buah Bergamont untuk merawat pori-pori yang membesar.
Rangkaiannya terdiri dari dua macam toner, gel cream, dan sheet mask dalam tiga varian. Produk-produk yang telah bersertifikat BPOM tersebut dibanderol Rp29,9 ribu--Rp219 ribu dan bisa didapatkan di Guardian, supermarket terdekat, serta Sociolla.com serta Sociolla Stores.
Lalu, bagaimana sensasi memakai rangkaian skincare ini? Berikut ulasannya setelah seminggu pemakain.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Momopuri Face Lotion dan Concentrated Face Lotion
Kemasan
Kedua jenis toner ini dikemas dalam botol serupa yang dipakai banyak produk serupa. Yang membedakan adalah aksen cembung di bagian bukaan botol.
Walau unik, tapi karena saya memakai toner langsung dengan tangan, bentuk bukaan produk toner ini justru membuat sedikit lebih waspada karena bisa saja tumpah. Tapi, bila diambil isi produknya dengan cotton pad, cenderung aman-aman saja.
Tekstur
Sudah terlihat secara visual bahwa Mompuri Face Lotion punya tekstur lebih cair yang tetap tidak sebegitu berantakan saat dituang ke telapak tangan. Sementara, Concentrated Face Lotion lebih pekat dengan visual agak milky, tapi tetap cair, tidak kental seperti essence.
Pemakaian
Momopuri Face Lotion saya pakai sebagai day skincare. Kendati secara tekstur cukup cair, peresapannya tidak sebegitu cepat. Jadi, pastikan Anda meluangkan waktu sedikit lebih banyak saat memakainya.
Aroma buah persik yang lembut dan tidak mengganggu langsung tercium sesaat setelah produk dituangkan ke tangan. Tidak ada sensasi panas atau tertarik saat produk diaplikasikan ke wajah, kendati dalam waktu singkat ada sensasi lengket.
Sementara itu, Concentrated Face Lotion lebih banyak saya pakai di malam hari. Karena jenis kulit saya kombinasi cenderung berminyak, saya tidak terlalu banyak memakai produk ini. Sensasi pemakaiannya kurang lebih sama dengan yang jenis Face Lotion.
Bedanya, Concentrated Face Lotion memberi sensasi kulit kenyal setelah diaplikasikan. Jadi, yang butuh hidrasi kulit lebih tinggi, bisa menjajal jenis toner ini.
Advertisement
Momopuri Gel Cream
Kemasan
Kemasannya simpel dan fungsional. Yang saya suka dari kemasan ini adalah pemakainya bisa memastikan seluruh produk terpakai, tidak tertinggal banyak di dalam kemasan. Tapi, karena langsung kontak dengan tangan, ada risiko kontaminasi. Jadi, selain memastikan tangan bersih saat mengambil produk, bisa juga memakai spatula yang sebelumnya sudah dibersihkan.
Tekstur
Sesuai namanya, tekstur pelembap ini hampir seperti gel, tapi tidak sekental itu. Warnanya juga pekat, tidak seperti gel yang kebanyakan bening.
Pemakaian
Kembali lagi karena kulit saya kombinasi cenderung berminyak, saya tidak mengaplikasikan produk dalam jumlah banyak. Pelembap ini ringan, tidak meninggalkan kesan berat setelah dipakaikan.
Aroma buah persiknya juga menenangkan, tanpa memberi sensasi berlebihan. Kendati sedikit lengket saat diaplikasikan, saat produk meresap sepenuhnya, sensasi tersebut langsung hilang. Kesan kulit bercahaya juga tampak setiap kali selesai mengaplikasikannya.
Sheet Mask
Kemasan
Seperti produk lain, sheet mask dalam rangkaian skincare ini juga mengadopsi kemasan sederhana sesuai fungsi. Disediakan titik untuk membuka masker yang bisa dirobek dengan mudah.
Tekstur
Saya bisa katakan ini adalah sheet mask favorit saya. Tektur esens, sesuai deskripsinya, yakni gel, membuatnya lebih nyaman dipakai, tidak berantakan ke mana-mana seperti kebanyakan produk sheet mask. Jumlahnya juga pas, tidak terlalu banyak maupun sedikit.
Pemakaian
Saya harus sedikit menarik masker supaya pas dengan ukuran wajah saya. Setelah terpasang, saya masih menambahkan esens yang tertinggal di dalam kemasan.
Setelah 10--15 menit, masker saya lepas. Pijat memutar wajah untuk meratakan esens yang tersisa. Tidak ada sensasi lengket setelah masker dilepaskan, nilai plus untuk produk sheet mask.
Ada tiga varian, yakni Jelly Mask Cool yang memberi sensasi dingin ketiga digunakan, Jelly Mask untuk kulit normal berminyak, dan Milk Jelly Mask bagi kulit normal cenderung kering. Jelly Mask Cool jadi favorit saya karena sensasi dingin yang diberikan memberi sensasi lebih rileks.
Setelah seminggu pemakaian, beberapa daerah yang cenderung kering, seperti di sela hidung dan di dekat mulut, terlihat terhidrasi dengan baik. Tidak ada reaksi alergi juga yang diperlihatkan.
Jangan lupa untuk membaca semua kandungan secara lengkap, tak hanya bahan utama, dalam pemakaian produk. Juga, biasakan patch test dengan memakainya di bagian belakang telinga. Bila tak ada reaksi alergi, setidaknya dalam waktu 24 jam, pemakaian bisa dilanjutkan sesuai petunjuk penggunaan.
Sebagai catatan tambahan, bagi Anda yang punya kondisi kulit tertentu, disarankan untuk mengonsultasikannya lebih dulu pada ahli dermatologi.
Advertisement