Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyuarakan kepeduliannya terhadap para penyandang disabilitas. Bagi Sandi, mereka mempunyai hak setara sehingga harus diberi kemudahan berwisata, mulai dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitasnya.
“Dari segi infrastruktur semua harus diperbaiki, begitu pun dengan amenitas, khususnya fasilitas seperti toilet untuk penyandang disabilitas. Begitupun dengan atraksi wisatanya, karena kaum disabilitas ini harus menjadi bagian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga, saat melakukan kunjungan kerja ke Banten di Hotel Horison Ultima, Serang, Banten, Selasa, 6 April 2021, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Sandiaga Uno, ada sekitar 3.989 penyandang disabilitas di Provinsi Banten. Untuk itu, Menparekraf menaruh perhatian kepada para penyandang disabilitas agar mendapatkan hak yang sama dan tidak ada diskriminasi pada kelompok tertentu.
“Termasuk juga pembukaan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk para penyandang disabilitas. Kita ingin sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 2016 yang sudah ada PPnya bahwa target satu sampai dua persen dari penyandang disabilitas diberikan lapangan pekerjaan yang berkualitas pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” lanjutnya.
Penyiapan destinasi wisata tersebut juga berkaitan dengan keputusan pemerintah soal larangan mudik libur Lebaran. Menparekraf ingin agar destinasi-destinasi wisata di Provinsi Banten siap untuk menerima wisatawan pada momentum libur Lebaran. Oleh karena itu, protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di setiap destinasi harus disiapkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perluasan Dana Hibah Pariwisata
Dalam kesempatan itu, Menparekraf mengatakan pihaknya sedang merancang perluasan dana hibah pariwisata yang tidak hanya diperuntukkan bagi hotel dan restoran saja, tapi juga beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti biro perjalanan wisata, taman rekreasi, dan lain sebagainya.
“Kita targetkan Rp3,7 triliun untuk tahun ini. Dan kita harapkan data-datanya bisa diverifikasi, divalidasi oleh dinas, dan betul-betul di check agar dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya.
Menparekraf mengatakan jika vaksinasi bisa lebih cepat didistribusikan dan target pemerintah mampu terpenuhi, angka penularan COVID-19 bisa ditekan, seiring disiplin protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, 3T bisa diperluas. “Saya memprediksikan dalam paruh kedua tahun ini mungkin kita mengawali kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf.
Advertisement