Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun melanda dunia. Kini di Indonesia dan beberapa negara sedang dalam tahap penerimaan vaksin agar terlindungi dari Covid-19. Menerima vaksin dapat memberi harapan untuk bisa beraktivitas kembali seperti biasanya.
Melansir dari laman Travel and Leisure Senin, 12 April 2021, suntikan vaksin menawarkan perlindungan dan memiliki manfaat tertentu. Dalam hal perjalanan, beberapa negara seperti Islandia, Belize, dan Vermort telah melakukan konsep paspor vaksin guna membebaskan karantina dan persyaratan pengujian untuk individu yang divaksinasi penuh (dua minggu setelah suntikan tahap terakhir). Lalu, banyak orang bertanya, apakah mereka yang sudah divaksin sudah aman untuk traveling, terutama ke luar negeri?
"Ini akan menjadi jalan yang panjang dan berliku menuju pemulihan," kata Roger Dow, Presiden dan CEO Asosiasi Perjalanan AS. "Perjalanan adalah tentang kepercayaan diri, itulah mengapa orang-orang percaya dan vaksin hanyalah satu langkah untuk membuat orang melakukan traveling," tambahnya.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Dr Scott Weisenberg selaku Direktur Program Pengobatan Perjalanan di NYU Langone Health mengatakan, vaksin memang dapat memgurangi risiko terpapar Covid-19, tapi tetap akan ada risiko terkena penyakit termasuk karena faktor usia atau risiko lainnya.
"Kalau Anda memilih untuk traveling, tetaplah memakai masker dan menjaga jarak, itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena virus," terangnya.
Untuk melakukan traveling beberapa negara telah membebaskan persyaratan karantina untuk mereka yang telah divaksin. Walaupun begitu, kita tetap harus mengikuti pendoman dan prosedur kesehatan ketika melakukan perjalanan di berbagai tempat.
Selain itu, Covid-19 memiliki varian terbaru yang kabarnya lebih cepat tersebar dan sangat berbahaya. Menurut Weisenberg faktor kunci sekarang adalah seberapa cepat orang mendapatkan vaksin dan seberapa baik vaksin bekerja melawan varian terbaru. Langkah ini bisa menjadi tiket untuk kembali ke kehidupan normal.
Sementara itu, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika) juga masih menyarankan pelaksanaan protokol kesehatan bagi mereka yan sudah divaksin, terutama saat berada di tempat umum, karena mereka yang sudah divaksin bisa saja bertemu orang lain yang belum divaksin.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Risiko terpapar virus akan semakin besar kalau tidak memakai masker dan menjaga jarak, apalagi dengan adanya virus varian baru yang masih belum diketahui apakah bisa dicegah dengan vaksin yang ada saat ini. Meski begitu, sejumlah agensi perjalanan meyakini kalau mereka yang sudah divaksin tak perlu memakai masker lagi.
Untuk mereka yang melakukan road trip, CDC menyatakan, mereka yang sudah divaksin bisa bepergian bersama atau berada di dalam ruangan dengan aman tanpa harus memakai masker.
Walaupun beberapa agensi kembali mengemukakan pendapat sebaliknya, Weisenberg tetap menyarankan agar mereka yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat bepergian bersama, karena bisa saja bertemu orang-orang yang sudah divaksin.
"Semakin banyak orang yang sudah divaksin dalam sebuah ruangan, maka lingkungan sekitarnya akan relatif lebih aman dari risiko terpapar virus," kata Weisenberg.
Untuk karantina saat bepergian, tiap negara dan bahkan daerah punya aturan yang bervariasi. Ada yang sudah membebaskan karantina, terutama bagi yang sudah divaksin, tapi ada juga yang tetap mewajibkannya. Hal itu biasanya berlaku untuk mereka yang datang dari luar negeri atau perjalanan internasional. (Muhammad Thoifur)
Advertisement