Sukses

Kisah Perempuan Inggris Peluk Islam Usai Wisata ke Turki

Saat di Turki, perempuan asal Inggris itu sempat mengunjungi Masjid Biru.

Liputan6.com, Jakarta - Berkunjung ke negeri orang bisa membawa pengaruh terhadap kehidupan seseorang, tak terkecuali Aisha Rosalie. Perempuan Inggris berusia 24 tahun itu memutuskan memeluk Islam setelah berwisata ke Turki dua tahun lalu.

Di sana, ia sempat mengunjungi Masjid Biru (Blue Mosque) yang dikenal sebagai Masjid Sultanahmet. Dari sana, ia memulai penelitiannya tentang Islam dan kemudian mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan keyakinan Muslim, seperti dilansir dari laman Andolu, Rabu, 14 April 2021.

Aisha Rosalie menceritakan tentang kisah hidupnya. Ia awalnya ingin menjadi seorang aktris, tapi kemudian menemukan Islam di Istanbul.

"Sebelum saya menjadi Muslimah, saya tidak memiliki agama apa pun. Saya percaya bahwa Tuhan itu ada. Saya ingat saat kecil saya dulu selalu berbicara dengan Tuhan," katanya.

Aisha mengatakan orangtuanya "tidak religius". Ia menambahkan bahwa dia tidak pernah benar-benar mengenal orang yang beragama sebelum masuk Islam.

"Ketika saya datang ke Turki, saya tidak punya niat untuk mencari agama. Saya membuka Google dan saya menemukan Turki memiliki Masjid Biru dan berpikir mungkin saya bisa mengeceknya," katanya.

Aisha mengatakan bahwa dia "sangat takut" karena dia "tidak memiliki pendapat yang baik" tentang Muslim, karena semua informasinya berasal dari media Barat. "Itulah satu-satunya opini tentang Islam yang saya miliki."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Menemukan Kedamaian

Sebelum mengunjungi masjid, dia pergi ke toko lokal dan membeli jilbab, atau penutup kepala. Ia tak ingin menyinggung perasaan siapa pun dan dia sempat berpikir orang-orang marah kepadanya. Jadi, ia membeli jilbab hanya untuk mengunjungi masjid.

Aisha mengatakan ia menemukan materi agama tentang Islam, tetapi pada saat itu tidak tahu apa artinya. Ia bahkan tidak tahu bagaimana mengucapkannya. Begitu memasuki Masjid Biru, Rosalie berkata, ia mengambil tasbih dan mulai berdoa.

"Seperti satu jam saya hanya duduk memegang tasbih. Saya hanya melihat-lihat masjid. Itu sangat indah dan sangat damai, saya tidak percaya. Dan saya melihat orang-orang salat di depan saya. Begitu terpesona oleh keindahan dan kedamaian di dalam masjid. Tidak ada yang meneriaki saya, tidak ada yang bersikap jahat kepada saya, saya sangat terkejut," katanya.

Aisha mengatakan ia mencari Alquran setelah meninggalkan masjid dalam perjalanan ke hotel. Ia membeli Alquran terjemahan bahasa Inggris dan mulai membacanya di kamar hotel. Ia terus membaca Alquran bahkan setelah kembali ke Inggris sampai dia menyelesaikan seluruhnya.

"Butuh waktu beberapa bulan, dan selama waktu itu saya melakukan banyak studi tentang Islam, serta banyak menonton ceramah. Dan setelah beberapa bulan saya mendeklarasikan syahadat [pengakuan iman Muslim], dan saya menjadi Muslim. Alhamdulillah, itulah perjalanan saya, "katanya."Segalanya berubah dalam hidup saya," tegasnya.

Memperhatikan bahwa keluarganya "sangat tidak yakin" tentang keputusannya untuk masuk Islam, Rosalie mengatakan ibunya biasa menjelajahi internet mencari informasi tentang Muslim, dan membagikannya dengannya.

"Itu memaksa saya untuk belajar lebih banyak untuk membuatnya memahami keindahan, kedamaian, segala sesuatu di balik Islam," katanya.

3 dari 3 halaman

Masjid Indah dan Ikonik di Indonesia