Sukses

Bakso Pentol Korea Tepi Jalan di Timur Jakarta, Bisa Terjual 1.000 Porsi Sehari

Bakso pentol Korea menawarkan beragam jenis bakso dengan kuah bermacam-macam yang dihargai Rp10 ribu saja.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan pinggir jalan makin beragam. Salah satu yang menambah ramai adalah bakso pentol ala Korea. Lokasinya berada di depan PIK, Taman Lansia, Cakung, Jakarta Timur. 

Berbeda dari bakso pentol biasanya yang disusun di tusuk sate dengan tambahan kecap, pentol bakso yang satu ini menyediakan beragam jenis. Macamnya hampir mirip dengan bakso untuk steamboat, mulai dari cheese dumpling, fish cake, oden, bakso sapi, cikuwa, sampai cumi-cumi yang diiris.

Dikutip dari channel food vlogger Ken & Grat berjudul Bakso Pentol Korea, Minggu (18/4/2021), jajanan bakso pentol yang seporsinya Rp10 ribu tersebut terbilang laris. Salah satu pelayan mengaku dalam sehari bisa menjual 600 porsi bakso pentol yang dikemas dalam cup berisi sekitar 15-20 bakso.

Tetapi di akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai 1.000 porsi bakso pentol. "Sekitar segitu," kata dia.

Ada 10 wajan berukuran besar berjejer di gerobak tersebut. Masing-masing tak henti memanaskan bakso dengan beragam kuah untuk memenuhi pesanan pelanggan. Sayang, tak ada sekat yang melindungi makanan dari debu pinggir jalan.

"Benar-benar kualinya itu dari ujung sini sampai ujung sana, ada sepuluh. Waduh seru banget, wanginya pedes banget," kata Grat yang bernama lengkap Gratiana Lianto, menjelaskan jajanan kaki lima tersebut.

Posisi kuali menentukan level kepedasan, makin ke kiri aroma pedasnya makin menyengat. Menurut pelayan itu, ada empat level kepedasan bakso pentol, yakni pedas banget, pedas, agak pedas, dan tidak pedas. Jenis sausnya beragam, mulai dari teriyaki sampai taichan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Bagaimana Rasanya?

Ken dan Grat membeli 10 bungkus bakso pentol beragam rasa. Yang dicoba pertama kali adalah bakso pentol berkuah yakiniku yang mewakili level tidak pedas. Menurut keduanya, rasa kuahnya lebih mirip saus asam manis daripada yakiniku. Sementara, bakso sapinya lebih terasa tepung dibandingkan daging asli. Meski begitu, rasanya tetap enak.

Selanjutnya, mereka mencoba bakso pentol kuah bolognaise. "Kata mba-nya, rasanya kaya saus spageti gitu," ucap Ken. Terbukti, rasanya memang disebut mirip saus spageti instan. Kedua kuah tersebut disebut cocok bagi mereka yang tidak bisa atau tidak suka makan pedas.

Menjajal level pedas, Ken dan Grat mencoba versi kuah samyang. Warna merahnya menggoda, tetapi bagi Ken, rasanya 'pedas gembira' alias tidak terlalu pedas. Ia juga merekomendasikan untuk dimakan bersama nasi agar lebih mengenyangkan.

"Kualitas baksonya sih lumayan oke," ucap Ken.

Tapi, tidak demikian dengan versi kuah taichan yang disebut level pedas banget. Baru mencicipi satu bakso saja, Grat sudah tak tahan. Wajahnya memerah menahan pedas, apalagi saat menyeruput kuah yang disebut tidak asin. "Pedes, pedes, enak, tapi kuah taichan ini banyak minyaknya," teriaknya mengekspresikan kepedasan.

Sementara, Ken baru mengaku pedas setelah ikut menyeruput kuah taichan. "Ternyata, pedas juga ya lama-lama," ucapnya.

Sejauh ini, video berdurasi sekitar 13 menit itu sudah ditonton lebih dari 1,2 juta kali dan disukai oleh 36 ribu. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner