Sukses

Larangan Mudik Lebaran 2021, Pengusaha Oleh-Oleh Bakal Terima Insentif dan Subsidi Ongkir

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, mendapat kiriman oleh-oleh bisa jadi alternatif pengobat kangen kampung halaman karena tidak bisa mudik.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik Lebaran 2021 resmi dilarang. Aturan yang berlaku pada 6--17 Mei 2021 itu membuat para pelaku bisnis, termasuk pengusaha oleh-oleh, putar otak demi substitusi pendapatan karena tidak ada pelanggan musiman yang biasanya datang di musim libur hari raya.

Menanggapi kebijakan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa pemasaran produk oleh-oleh bisa dilakukan dengan cara berbeda. "Pelaku ekonomi kreatif harus tetap mengambil peluang," ucapnya dalam virtual weekly briefing, Senin, 19 April 2021.

Salah satu opsinya, kata Sandi, adalah dengan mengirim produk ekonomi kreatif (ekraf) sebagai penawar kerinduan akan kampung halaman karena tidak bisa hadir secara fisik. Soal bentuk kerja sama dalam memfasilitasi inisiasi tersebut, detail skemanya tengah difinalisasi bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

Secara garis besar, Sandi menjelaskan, bentuk kerja samanya berupa subsidi ongkos kirim (ongkir). Sebagai perpanjangan tangan kampanye "Bangga Buatan Indonesia," pihaknya juga mendorong pelaku ekraf untuk diberi insentif.

"Bentuknya nanti bisa saja voucer pemasaran maupun diskon," tutur Menparekraf, sembari menambahkan bahwa inisiasi ini merupakan upaya meningkatkan ketangguhan para pelaku ekraf.

Soal detail skema kerja sama dengan pengusaha oleh-oleh, Sandi mengaku baru bisa mengumumkannya dua minggu sebelum Lebaran. Lebih lanjut soal insentif dan subsidi ongkir, siapa yang nantinya ditugaskan, "secara prinsip kami akan mendukung," kata Sandi.

"Diskusi ini (distributor insentif dan subsidi ongkir) masih terus dibahas dengan berkolaborasi dengan Kemendag," imbuh Menparekraf Sandiaga Uno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tidak Hanya Lebaran

Sandi menyebutkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menjalin kolaborasi dengan e-commerce platform dalam program subsidi ongkir. "Karena di beberapa program sebelumnya, (kerja sama dengan e-commerce) menghadirkan hasil positif dan inklusif," katanya.

Di samping itu, kolaborasi dengan e-commerce platform pun sekaligus menggandeng para pelaku ekraf untuk secara otomatis terjun ke ranah digital. "Jadi, mereka siap on board dalam digitalisasi," kata Sandi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kerja sama ini nantinya dimaksudkan tidak hanya memanfaatkan momen Lebaran. "Ada satu paket (Lebaran), tapi ada juga paket lain yang rencananya akan diimplementasi sampai akhri tahun," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global