Sukses

Hari Bumi 2021, Siwon Super Junior Ikut Tantangan Pungut Sampah di Jalanan

Siwon menerima tantangan pungut sampah di jalan dari salah satu pemilik perusahaan makanan organik di Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Bumi yang dirayakan setiap 22 April 2021 disambut beragam oleh berbagai kalangan. Choi Siwon, personel Super Junior, ikut berpartisipasi dengan terlibat dalam Queen Flogging Challenge.

Ber-hoodie hitam dengan logo Unicef di bagian depan, Siwon mengacungkan jempolnya seraya memamerkan kantung sampah dan pencapit. Di potret berbeda, wajahnya terlihat serius saat memungut sampah yang ditemuinya di pinggir jalan hingga tepi sungai.

"Flogging adalah kampanye ramah lingkungan untuk memungut sampah sambil berolahraga, seperti joging atau berjalan kaki, setiap hari," tulis Siwon di akun Instagram miliknya, 16 April 2021.

Ia mengaku tantangan tersebut sangat bermakna baginya. Menurutnya, meski hanya tindakan kecil, ia berharap tantangan itu akan menetap menjadi budaya yang meningkatkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan di masa depan.

"Seperti rangkaian titik-titik kecil yang kemudian bergabung bersama membentuk garis," sambung pria kelahiran 7 April 1986 tersebut.

Sebelumnya, Siwon merespons tantangan dari seorang pemilik Organica Jeong-Wook Hong, perusahaan Korea yang memproduksi makanan organik. Setelah berhasil menuntaskan tantangan itu, gilirannya menantang Sekjen Komite UNICEF Korea Selatan Lee Ki-cheol. Siwon diketahui merupakan salah satu duta UNICEF Korea yang banyak menyuarakan isu perlindungan anak.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tema Hari Bumi 2021

Peringatan Hari Bumi dimulai sejak 1970. Mengutip laman UNFCCC, Rabu (21/4/2021), tahun ini tema yang diangkat adalah Memulihkan Bumi Kita.

Mengingat situasi pandemi Covid-19, rangkaian acara menyambut Hari Bumi digelar secara virtual dan paralel pada 22--23 April 2021. Di dalamnya termasuk Leader's Summit on Climate yang dipimpin Amerika Serikat sebagai tuan rumah, dan Pertemuan Puncak Aksi Iklim Eksponensial untuk Mendanai Perlombaan Menuju Nol Emisi.

Tahun ini, Presiden AS Joe Biden akan menjadi host dalam Leaders' Summit on Climate yang akan dihadiri 40 pemimpin dunia, termasuk Presiden RI Joko Widodo. Hal ini menandai kembalinya AS dalam upaya mengatasi krisis iklim global setelah sebelumnya Donald Trump menyatakan mundur dari upaya tersebut.

Tujuan utama konferensi tingkat tinggi (KTT) ini adalah untuk mendesak upaya negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia agar mengawal tujuan penting Perjanjian Paris dalam membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Negara-negara tersebut diharapkan meluncurkan rencana aksi iklim nasional yang baru, yang disebut sebagai Nationally Determined Contributions atau NDC's.

KTT juga akan berkumpul kembali di Forum Ekonomi Utama (MEF) tentang Energi dan Iklim, sebuah prakarsa yang dipimpin AS yang memainkan peran utama dalam mewujudkan Perjanjian Paris. Para pemimpin negara-negara tersebut akan berpartisipasi dalam agenda tersebut, termasuk negara-negara yang menunjukkan kepemimpinan kuat terkait isu perubahan iklim, terutama yang rentan terhadap dampak perubahan iklim maupun yang memiliki peta jalan inovatif menuju ekonomi bersih.

3 dari 3 halaman

Hemat Listrik dengan Bumi