Liputan6.com, Jakarta - Duka tengah mendekap Ratu Elizabeth II terlalu erat. Bertepatan dengan hari pemakaman Pangeran Philip, Sabtu, 17 April 2021, ibunda Pangeran Charles ini juga mengucap selamat tinggal pada seorang sahabat.
Melansir laman People, Rabu (21/4/2021), Sir Michael Oswald, teman dekat Ratu Elizabeth II, sekaligus penasihat balap kuda, meninggal pada usia 86 tahun. Semasa hidup, Oswald merupakan manajer Royal Studs pada 1970 dan tetap memegang tanggung jawab tersebut selama 28 tahun.
Istrinya, Lady Angela, pun mengenang Oswald dalam sebuah artikel untuk Racing Post. "Ia selalu mengatakan, ia memiliki pekerjaan paling indah yang pernah dimiliki siapa pun dan bahwa selama kehidupan kerjanya, ia hanya melakukan apa yang akan dilakukan seandainya ia jadi orang kaya yang tidak harus bekerja," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Penasihat balap Ratu Elizabeth, John Warren, menambahkan, "Sir Michael bekerja luar biasa mengelola Royal Studs dalam waktu begitu lama. Ia sangat berkomitmen pada Stud, Ratu, dan Mother Queen. Ia juga sangat antusias dan sangat populer."
Dalam daftar Penghargaan Tahun Baru 2020, Oswald ditunjuk sebagai Knight Grand Cross dari Royal Victorian Order (GCVO).Â
Ratu Elizabeth II, yang tengah berulang tahun ke-95, sekarang berada dalam masa berkabung sepeninggal suaminya. Ratu duduk sendirian di pemakaman Pangeran Philip setelah ditemani Lady Susan Hussey dalam perjalanan mobil ke sana.
Sesuai pedoman pandemi, Ratu Elizabeth II dan para pelayat upacara pemakaman Pangeran Philip memakai masker dan duduk terpisah sejauh hampir dua meter. Duduk di dalam kapel, Ratu lebih sering menunduk, hanya bagian atas topi hitamnya yang terlihat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mendobrak Tradisi Kerajaan
Ratu Elizabeth II sendiri telah melanjutkan tugas kerajaan hanya beberapa hari setelah kematian Pangeran Philip. Ia menghadiri upacara pensiun menghormati Earl Peel yang mengundurkan diri sebagai Lord Chamberlain seminggu sebelum Pangeran Philip meninggal, menurut Court Circular. Ratu juga kedapatan menghabiskan waktu di halaman Kastil Windsor untuk mengajak anjingnya jalan-jalan.
Dalam upacara pemakaman Pangeran Philip, Ratu pun mendobrak tradisi ritual berkabung kerajaan. Tidak seperti bangsawan lain sebelumnya, Ratu Elizabeth II tidak menggunakan kertas tulis bergaris tepi hitam selama masa berkabung.
Ratu dipastikan akan menggunakan kertas tulis khusus yang menampilkan lambangnya dalam warna hitam, bukan warna merah biasa. Nuansa modernitas diusung mungkin untuk menghormati suaminya yang terkenal bersikap tidak merepotkan dalam hidup dan pesan serupa terkait upaya pemakamannya.
Penggunaan kertas tulis bergaris tepi hitam setelah kematian sangat populer di abad ke-19. Sebut saja setelah kematian Pangeran Albert pada 1861, Ratu Victoria berkorespondensi di atas kertas tulis bergaris tepi hitam tebal dan amplop senada untuk memberi tanda status berkabung pada penerima surat.
Ratu Elizabeth II juga mengirim catatan tulisan tangan terakhir pada suaminya dengan cara tradisional. Catatan itu diletakkan di antara karangan bunga putih di atas peti mati Pangeran Philip. Terlihat sebuah kartu putih bertepi hitam dengan catatan yang diyakini telah ditandatangani menggunakan nama panggilannya, Lilibet.
Advertisement