Liputan6.com, Jakarta - Keinginan untuk bercerai seorang istri di Hengyang, Provinsi Hunan, China Tengah, rupanya belum juga terwujud. Padahal, ia sudah lima kali mengajukan gugatan cerai terhadap sang suami selama lima tahun.
Gugatan cerai kelima ia ajukan karena sang suami diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilaporkan baru-baru ini. Saat itu, suaminya mengancam akan membunuhnya.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Global Times, Rabu, 21 April 2021, peristiwa tersebut mencuri perhatian publik. Perempuan bernama Ning Shunhua, berusia 40 tahun telah bertahun-tahun mengalami KDRT.
Ning telah berusaha untuk mengakhiri biduk rumah tangganya dengan sang suami yang dikenal sebagai penjudi sejak Desember 2016. Namun, permintaannya untuk bercerai itu sudah empat kali ditolak pihak pengadilan.
Selain dinilai Ning tak memiliki cukup bukti, suaminya Chen Dinghua pun tak bersedia untuk bercerai. Hal itu diungkapkan pihak pengadilan rakyat Hengyang.
Namun, Ning rupanya tak patah semangat untuk bercerai dari Chen. Ia kemudian melayangkan permohonan cerai kembali untuk kelima kalinya pada Maret 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gugatan Cerai Kelima
Chen, yang sebelumnya telah ditahan lima kali karena perjudian dan kekerasan, diduga mengancam beberapa kali untuk membunuh saudara laki-laki Ning dan anggota keluarga lainnya untuk menghentikan perceraian. Dia ditahan selama 10 hari pada Sabtu lalu.
Ning mengatakan bahwa Chen biasanya bertindak agresif selama proses perceraian dan pengadilan dilaporkan telah mengeluarkan dua perintah perlindungan keamanan untuk Ning. Namun, upaya Ning untuk menceraikan Chen masih belum berhasil.
Hal itu yang membuat Ning sangat kecewa. "Saya hanya ingin bebas darinya," katanya kepada media di China.
Kasus Ning mendapat perhatian luas dari masyarakat, termasuk federasi perempuan setempat dan warganet. Topik tersebut menempati peringkat ketiga pada trending media sosial China, Sina Weibo.
Advertisement