Sukses

Kolaborasi Apik UMKM dan E-Commerce di Tengah Pandemi, Sampai Bisa Pekerjakan Karyawan Kembali

Tidak semata jadi medium, e-commerce platform, Tokopedia, juga mengedukasi para pelaku UMKM untuk menjajakan produk mereka dalam basis digital.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus beradaptasi. Salah satu yang mereka lakukan adalah berkolaborasi dengan online platform, seperti Tokopedia.

"Tokopedia terus membantu UMKM dan brand lokal agar cepat beradaptasi ke online platform. Kami juga menjalin kolaborasi dengan mitra strategis supaya UMKM bisa lebih mudah belajar cara berjualan di kanal baru, yaitu online," kata Head of Category Development (Fashion) Tokopedia, Falah Fakhriyah, dalam Webinar Adaptasi UMKM Lokal di Tengah Pandemi, Rabu, 21 April 2021.

Dari banyak mitra strategis itu, salah satunya Market & Museum. Mereka pernah menggelar online event pada Juni 2020. Kini, mereka akan menghadirkan Market & Museum at Home pada 23--27 April 2021.

Sejak awal, Market & Museum bertujuan memperkenalkan sejumlah merek lokal pada masyarakat Jakarta. Namun, dengan basis digital, masyarakat yang berada di luar Jakarta pun bisa belanja di Market & Museum.

"Kami ingin memperkenalkan brand lokal ke masyarakat Indonesia sehingga lebih terekspos," imbuh Falah.

"Kami terus berprogres sampai event pada Februari 2021 kemarin, transaksinya tiga kali lipat dari event pertama. Jadi, kami senang bertemu Market & Museum dan sederet brand lokal," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Makin Kreatif di Tengah Pandemi

Sementara itu, pendiri Market & Museum, Namira Syarfuan dan Sara Tirtohadiguno, mengatakan bahwa pandemi membuat mereka makin kreatif dengan cara berkolaborasi dengan Tokopedia. Hal itu untuk memastikan bisnis tetap berjalan.

"Dari tenant, jika biasanya hanya di Jakarta, sekarang dengan adanya Tokopedia, tentu mereka terbantu banget. Tak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia. Dari tenant happy, kita juga happy," kata Sara.

Hal senada juga diungkapkan pemilik bisnis suvenir, Sovlo, Lidya Valensia Lyanto. Ia mengatakan, pada Juni 2020, dengan SDM seadanya, Lidya menanfaatkan e-commerce, salah satunya Tokopedia.

"Kami hanya solo selling di Tokopedia, tidak di Instagram. Hingga saat ini kami terus berkembang. Puji Tuhan, bahkan untuk karyawan-karyawan yang sempat kami rumahkan sekarang sudah kembali bekerja," tandas Lidya.

3 dari 3 halaman

Hari Belanja Online