Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DI Yogyakarta bakal memberi insentif berupa diskon tiket masuk objek wisata di wilayahnya pada periode libur Lebaran 2021. Melansir laman Antara, Minggu (25/4/2021), Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan, potongan harga disiapkan untuk masyarakat atau wisatawan yang melakukan pemesanan tiket masuk destinasi melalui aplikasi Visiting Jogja.
"Ini bagian menggerakkan wisatawan dari DIY untuk mengunjungi destinasi wisata di wilayahnya sendiri," katanya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pemprov DIY tidak akan mengeluarkan kebijakan penutupan destinasi wisata pada muslim libur Lebaran tahun ini.
Hanya saja, "promosi wisata lebih digencarkan untuk menyasar wisatawan atau masyarakat lokal Yogyakarta." "Ini harus dimanfaatkan oleh wisatawan di DIY untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi pariwisata di DIY," imbuh Singgih.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, dalam periode larangan mudik yang telah ditetapkan pemerintah, Singgih mengatakan, pihaknya tidak akan menolak wisatawan luar daerah yang sudah terlanjur memasuki destinasi di Kota Gudeg.
"Tentu kalau sudah sampai masuk Yogyakarta, kita tidak bisa secara terang-terangan kemudian mengembalikan. Kalau sudah sampai Yogya, ya mau bagaimana lagi," ucapnya.
Wisatawan atau pendatang dari luar Yogyakarta, menurut Singgih, akan diminta menunjukkan surat sehat berupa hasil rapid test antigen seperti yang sudah diberlakukan secara acak oleh pengelola destinasi wisata di sana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Larangan Mudik dan Memperbolehkan Wisata
Selama periode larangan mudik, kegiatan pariwisata disebut boleh tetap berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Berdasarkan kondisi tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa harus ada antisipasi, yakni memastikan wisata lokal siap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
"Dalam menghabiskan waktu libur Lebaran (karena tidak bisa mudik), ada alternatif kunjungan dalam bingkai PPKM skala mikro," katanya dalam virtual weekly briefing, awal minggu ini.
Soal operasional maupun keputusan menutup destinasi wisata, sambung Sandi, itu dikembalikan pada pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan setempat.
Advertisement